Edisi 3 - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran
itu sesuatu yang tidak diacuhkan".
Rasulluah mengadu kepada Allah bahwa umatnya, kita termasuk di
dalammnya, orang-orang yang sangat dicintainya dengan segenap jiwa dan
raganya, umatnya yang ketika akan wafat disebutnya, ummati, ummati. Tetapi
kenapa mengabaikan Alquran yang agung ini. Menjadikannya sebatas bacaan
dan rapalan dalam upacara adat dan budaya, menjadi hadiah simbolik dalam
acara pernikahan tanpa keduanya pernah membaca dan mempelajarinya
setelah menikah. Alquran tidak menjadi terapan hidup yang membentuk
akhlak mulia. Hal itulah yang membuat sedih Rasulullah, bahkan sebahagian
umatnya yang mengaku-aku menyebut nama Rasul dalam syair-syairnya
justru tidak bisa membaca dan memahami Alquran.
Sebagai orang beriman mari kita ambil pelajaran, dari kita sekarang
kita perbaiki segala kekeliruan Semua kita wajib bertekad untuk terus
belajar dan mengkaji Alquran sebagai petunjuk hidup kita. Alquran ini adalah
lambang tebusan terbesar seluruh nabi dan rasul serta semua alim ulama yang
membelanya
dengan
harta dan
jiwa
dan
darahnya.
Dengan Alquran sajalah manusia bisa bertaqwa, dengan ketaqwaan
sajalah manusia bisa selamat dari virus global yang ganas yang menggerogoti
ummat hati kaum muslim saat ini. Untuk itu kita pegang dengan erat Alquran
sebagai pedoman hidup kita, kita tegakkan shalat dengan istiqomah agar dapat
mengantisipasi pengaruh virus global dan teruslah memberi pada sesama
sebagai bentuk eksisitensi jiwa pengorbanan yang ada pada diri kita
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah..Sesungguhnya orangorang
yang membenci kamu Dialah yang terputus.
32 Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Kalsel
1