Edisi 3 - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

Persoalan keumatan pada masa kini tidak bisa diatasi kecuali
para da`i melakukan reformulasi konsep dakwah dengan memfokuskan
pengokuhan Tauhid sebagai langkah awal. Langkah kedua yang harus
dilakukan para da`i menghindari terperangkap dalam permasalahan
khilafiyah dalam Fikih dan kefanatikan terhadap mazhab atau golongan,
dan ketiga memulai dengan hal yang terlebih penting sebagaimana yang
akan kita jabarkan.
F. Penjabaran Dakwah Tauhid
Dakwah tauhid dengan memberikan pemahaman yang mendalam
dan aplikatif kepada umat tentang Asmaul Husna, sifat Allah yang
Agung dan memfukoskan kepada Ibadah Qalbiyah seperti Taqwa,
Tawakkal, Raghbah dan Rahba dan lain-lain. melalui ceramah agama
yang dipersiapkan dengan tekun, terarah dan mudah dipahami. Selain
penyampaian dengan metode ceramah atau orasi.
Dakwah tauhid juga dilakukan dengan cara praktik untuk
meningkatan kualitas ibadah baik dalam sisi bacaan, gerakan dan
penghayatan khususnya shalat dan baca al-Qur`an melalui Pesantren
kilat yang intesif, terjadwal dan sesuaikan dengan golongan usia tidak
pada anak-anak tapi dewasa pun terlayani dengan penekanan prinsip Al-
Ihsan: bahwa menyembah Allah SWT seakan hamba melihat-Nya, jika
tidak dapat hendak merasakan kehadiran Allah SWT yang sedang melihat
hamba.
Dakwah Tauhid selain dengan metode dakwah bil-lisan dilakukan
dakwah bil-hal sebagaiman keinginan Majelis Ulama Indonesia yang
dicanangkan pada tahun1985. Dakwah bil-hal ini dilakukan melalui
Tarbiyah Tazkitun Nafs yang diselenggarakan dengan kegiatan I`tikaf
dan Rihlah
Dakwah Tauhid dengan penalaran dan peningkatan kesadaran akan
adanya Allah SWT dan pertolongan-Nya di saat kesedihan, kegalawan
dan kekecewaan atau guncangan jiwa melaui pemaparan pengalaman
dan diskusi ekslusif bagi mahasiswa. Usaha dakwah ini harus dilakukan
dengan tekun, telaten dan kesabaran yang panjang sebagaiman Nabi
SAW lakukan. Bisa kita programkan dalam jangka waktu yang panjang
16 Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Kalsel