Edisi 3 - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

More documents

Recommendations

Info

eternak, nelayan, dll) 4. Corak kehidupan sosialnya bersifat gemainschaft (paguyuban dan memiliki community sentiment yang kuat) 5. Keadaan penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya relatif homogen. 6. Interaksi sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik 7. Memiliki keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi warisan leluhurnya 8. Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan kterlibatan sosial. 9. Jumlah warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga produksi barang dan jasa relatif juga rendah 10. Pembagian kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial masih sedikit 11. Kehidupan sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan yang lamban. 12. Masyarakatnya kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima unsur-unsur baru 13. Memiliki sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis 14. Penduduk desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku. Ada beberapa karateristik masyarakat desa yang perlu dipahami, antara lain yaitu 1. Umumnya mereka curiga terhadap orang luar yang masuk 2. Para orang tua umumya otoriter terhadap anak-anaknya 3. Cara berfkir dan sikapnya konservatif dan statis 4. Mereka amat toleran terhadap nilai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain 5. Adanya sikap pasrah menerima nasib dan kurang kompetitif 4 Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Kalsel
6. Memiliki sikap kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya. Seluruh ciri atau karakteristik masyarakat pedesaan di atas sangat berpengaruh terhadap konsep berdakwah di pedesaan. Bagaimana seorang da’i dapat menyesuaikan metode dakwahnya dengan keadaan masyarakata pedesaan yang cenderung menerima sikap pasrah dan kurang komunikatif dengan golongan diatasya (orang kaya). Sebagai contoh yaitu desa Sambangan adalah salah satu dari 14 desa yang ada di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah yang memiliki karakter sendiri, seperti : 1. Akses jalan yang satu arah. 2. Sarana jalan kurang baik. 3. Transportasi umum sangat terbatas (hanya hari tertentu). 4. Jauh dari pusat kecamatan ± 10 km. 5. Sarana pendidikan formal yang ada hanya SD. 6. Sarana pendidikan non formal Diniyah, TKA-TPA, Majelis Ta’lim 7. Obyek wisata religi “Makam Datu Insan”. 8. Jumlah Penduduk 1.126 jiwa agama 100% Muslim. 9. Masjid 2 buah Nurul Aman dan Raudhatul Muttaqin, 10. Majelis Ta’lim 1 buah, Raudhatul Muttaqin, 11. Group Maulid Habsyi 4 buah, Ar Raudah, Ar Rahmah, An Nisa, Al Aman, 12. Taman Pendidikan Al Qur’an 1 buah, Al Ikhlas. 13. Mata Pencaharian masyarakat : a. Petani / kebun b. Buruh Pabrik c. Buruh Bangunan d. Buruh Lepas e. Guru Agama f. Swasta g. Wira Swasta h. PNS i. ABRI/POLRI 14. Geografis : Gunungan, Dataran Tinggi, Sungai. Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanwil Kemenag Prov. Kalsel 5
Page 1 and 2: DAKWAH DI PEDESAAN Disusun Oleh : A
Page 3: untuk mengalahkan lawan debat semat
Page 7 and 8: D. PENUTUP Berdakwah yang merupakan
Page 9 and 10: Dakwah Tauhid Solusi Problematika U
Page 11 and 12: Akankah ada solusi terhadap segala
Page 13 and 14: D. Ajaran Tauhid kunci sukses dakwa
Page 15 and 16: sungai mengalir kerena banyaknya kh
Page 17 and 18: lima, sepuluh dan lima belas tahun
Page 19 and 20: Islam dan Konsep HAM Oleh Ahmad Bar
Page 21 and 22: HAM Islam Ajaran Islam banyak memua
Page 23 and 24: Lebih jauh, jika dibandingkan denga
Page 25 and 26: masyarakat akan semakin dewasa dala
Page 27 and 28: menjadi satu sehingga sulit dibedak
Page 29 and 30: KKN. Korupsi, kolusi dan nepotisme
Page 31 and 32: darah kita dan tidak mungkin hilang
Page 33 and 34: Generasi Muda dan Masa Depan Aqidah
Page 35 and 36: pada sistem teologi agama agama sel
Page 37 and 38: tradisikan dan lestarikan yaitu: 1.
Page 39 and 40: A. PENDAHULUAN Pengertian generasi
Page 41 and 42: memutuskan bahwa aku sesat, pasti a
Page 43 and 44: Itu baru data dari generasi muda ta
Page 45 and 46: C. MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MEN
Page 47 and 48: pelegalan Aborsi. Jika semuanya dap
Page 49 and 50: MENGATASI KENAKALAN REMAJA LEWAT RU
Page 51 and 52: semua amalnya, kecuali tiga perkara
Page 53 and 54: Kajian Tafsir SURAH AN-NISA : 58-59
Page 55 and 56:
adil, telah memberi pengajaran yang
Page 57 and 58:
Rasulullah SAW : “ Ya Rasululalla
Page 59 and 60:
Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanw
Page 61 and 62:
Jurnal Penyuluh Bidang Penamas Kanw
Page 63 and 64:
erstatus persiapan. Pembentukan Kan
Page 65 and 66:
KOMPETENSI DASAR PENYULUH AGAMA FUN
Page 67 and 68:
dan jenjang pangkat, sebagai beriku
Page 69 and 70:
dapat dijadikan sebagai bahan peren
Page 71 and 72:
BAB III TEKNIK EVALUASI DAN PELAPOR
Page 73 and 74:
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH POPU
Page 75 and 76:
7. Ada hal yang baru/ aktual Terdap
Page 77 and 78:
4. Pengolahan bahan 5. Penyusunan B
Page 79 and 80:
dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Ke
Page 81 and 82:
Dalam melaksanakan tugas sebagaiman
Page 83 and 84:
. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependi
Page 85 and 86:
pendidikan anak usia dini dan pendi
Page 87 and 88:
Bidang Urusan Agama Islam dan Pembi
Page 89 and 90:
Pasal 712 Susunan Organisasi Bidang
Page 91 and 92:
f. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
Page 93 and 94:
(4) Penyelenggara Buddha sebagaiman
Page 95 and 96:
Resensi Buku Proses Beragama Judul
show all

Edisi 3 - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?