05.05.2015 Views

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perlindungan saksi dan korban dalam kasus pelanggaran HAM yang berat mengacu<br />

pada pasal 34 UU No. 26 Tahun 2000 dan PP No. 2 tahun 2002. Dengan landasan<br />

peraturan ini perlindungan terhadap saksi <strong>di</strong>samping sesuai dengan KUHAP juga<br />

mendapatkan jenis perlindungan seperti yang <strong>di</strong>tentukan dalam PP No. 2 tahun 2002<br />

yaitu perlindungan atas ancaman fisik dan mental, perlindungan dalam bentuk<br />

perahasiaan identitas dan perlindungan dalam bentuk hak untuk <strong>di</strong>periksa<br />

<strong>di</strong>persidangan tanpa ha<strong>di</strong>rnya terdakwa.<br />

Secara umum perlindungan terhadap saksi secara fisik telah <strong>di</strong>lakukan dalam artian<br />

tidak ada satu saksi pun baik saksi korban maupun saksi korban yang mengalami<br />

penderitaan secara fisik akibat kesaksiannya. Namun perlindungan secara mental<br />

sangat tidak memadai, terutama terhadap saksi korban yang ha<strong>di</strong>r <strong>di</strong>persidangan. Para<br />

saksi korban ini secara psikologis tidak terlindungi karena suasana persidangan yang<br />

penuh dengan massa pendukung terdakwa yang tidak jarang melontarkan kata-kata<br />

yang secara psikologis mempengaruhi saksi. Saksi korban juga berhadapan langsung<br />

dengan para terdakwa dan tim penasehat hukumya juga para pengunjung yang<br />

merupakan pendukung terdakwa.<br />

Saksi korban yang mengha<strong>di</strong>ri persidangan ini tidak jarang mengalami kebingungan<br />

atas barbagai pertanyaan yang <strong>di</strong>ajukan oleh para pihak. Saksi yang kurang memahami<br />

bahasa indonesia pun tidak <strong>di</strong>perkenankan untuk menggunkan penterjemah yang telah<br />

<strong>di</strong>siapkan. Saksi korban juga pernah mengalami perkataan kotor dari penasehat hukum<br />

terdakwa sehinggan memancing kemarahan saksi korban tersebut.<br />

Mekanisme perlindungan terhadap saksi seperti yang tentukan dalam PP No. 2 tahun<br />

2002 yaitu dengan perahasiaan identitas saksi dan pemeriksaan kesaksian tanpa<br />

bertatap muka dengan terdakwa tidak pernah <strong>di</strong>gunakan. Jaksa sen<strong>di</strong>ri tidak pernah<br />

mengajukan permohonan untuk melakukan pemeriksaan terhadap saksi demi<br />

perlindungan kepada saksi tersebut ketika bersaksi <strong>di</strong> persidangan. Demikian pula<br />

halnya dengan hakim yang tidak juga melakukan langkah-langkah yang perlu untuk<br />

upaya perlindungan terhadap saksi terutama pada saat pemeriksaan <strong>di</strong> persidangan.<br />

IV.<br />

Tuntutan Jaksa Penuntut Umum: Setengah Hati<br />

a. Tentang kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelaku kejahatan<br />

Jaksa penuntut umum dalam tuntutannya secara umum berhasil membuktikan adanya<br />

tindak pidana kejahatan terhadap kemanusiaan sesuai dengan dakwaannya. Bahwa<br />

telah terja<strong>di</strong> peristiwa-peristiwa yang termasuk dalam kejahatan terhadap kemanusiaan<br />

dengan jatuhnya sejumlah korban meninggal dunia dan penduduk yang mengalami<br />

luka-luka akibat adanya penganiayaan. Namun antara jumlah korban yang <strong>di</strong>jelaskan<br />

dalam surat dakwaan berbeda dengan jumlah korban yang muncul selama proses<br />

pemeriksaan.<br />

Dengan terbukti adanya kejahatan terhadap kemanusiaan ini, maka pelaku kejahatan<br />

terhadap kemanusiaan tersebut juga telah dapat <strong>di</strong>tetapkan. Para pelaku kejahatan<br />

terhadap kemanusiaan berbeda antara jaksa penuntut umum yang satu dengan yang<br />

lainnya. Secara umum pengelompokan pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan itu<br />

adalah para milisi pro intergrasi (tergantung locus delictinya), anggota milisi yang<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!