05.05.2015 Views

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

adalah bahwa kejahatan yang <strong>di</strong>dakwaan kepada mereka adalah kejahatan terhadap<br />

kemanusiaan yang merupakan kejahatan yang sangat serius dengan ancaman<br />

pemidanaan minimal 10 tahun.<br />

Dari proses ini sebetulnya sangat terlihat previlege yang <strong>di</strong>terima oleh para<br />

terdakwa sejak awal pemeriksaan terhadap mereka sampai dengan proses<br />

pemeriksaan <strong>di</strong> persidangan. Para terdakwa ini juga masih mempunyai akses yang<br />

sangat lebar terhadap para saksi yang akan ha<strong>di</strong>r <strong>di</strong>persidangan. Akses terhadap<br />

para saksi ini secara logis dapat <strong>di</strong>pahami karena para terdakwa yang masih<br />

memegang jabatan <strong>di</strong> institusi masing-masing.<br />

Posisi para terdakwa yang masih memegang jawaban ini dapat <strong>di</strong>simpulkan bahwa<br />

institusi para terdakwa juga masih memberikan perlindungan terhadap para pelaku<br />

kejahatan terhadap kemanusiaan ini. Kon<strong>di</strong>si ini sangat berbahaya mengingat,<br />

perlindungan terhadap para terdakwa oleh institusinya masing-masing ini akan<br />

berakibat dengan tidak fairnya atau kemungkinan perekayasaan terhadap saksisaksi<br />

yang datang dari satu institusi dengan terdakwa.<br />

Para terdakwa ini seharusnya <strong>di</strong>pahami sebagai seseorang yang bersalah secara<br />

in<strong>di</strong>vidual karena dalam ketentutan perundang-udangan sen<strong>di</strong>ri adalah terdadap<br />

para terdakwa ini <strong>di</strong>kenai “in<strong>di</strong>vidual responsibility”. Para terdakwa ini merupakan<br />

in<strong>di</strong>vidu-in<strong>di</strong>vidu yang <strong>di</strong>dakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan<br />

bukan merupakan wakil atau representasi dari institusi sehinggan dukungan dari<br />

institusi dan <strong>di</strong>tambah dengan berbondong-bondongnya pendukung terdakwa<br />

<strong>di</strong>persidangan, termasuk beberapa kali kedatangan jenderal, tidak ada relevansinya.<br />

b. Proses Pemeriksaan saksi<br />

- Saksi korban<br />

Selama proses pemeriksaan, jaksa penuntut umum hanya berhasil mengha<strong>di</strong>rkan 7<br />

(tujuh) orang saksi korban ke persidangan. Ke-7 (tujuh) orang saksi korban ini<br />

memberikan keterangannya hampir untuk semua perkara yang <strong>di</strong>periksa dan <strong>di</strong>a<strong>di</strong>li<br />

oleh Penga<strong>di</strong>lan HAM Ad Hoc Tim-tim.<br />

Namun demikian, walaupun jaksa penuntut umum telah berhasil mengha<strong>di</strong>rkan saksi<br />

korban ke persidangan, ternyata dalam pemeriksaan jaksa penuntut umum tidak dapat<br />

menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan keterangan tentang peristiwa<br />

pelanggaran ham berat yang terja<strong>di</strong> dan keterlibatan para terdakwa dalam peristiwa<br />

pelanggaran ham berat yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Timor-timur. Hal ini <strong>di</strong>sebabkan oleh rendahnya<br />

tingkat pengetahuan dan eksplorasi jaksa penuntut umum tentang peristiwa<br />

pelanggaran ham berat yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Timor-timur. Disamping itu, dalam memberikan<br />

pertanyaan-pertanyaan kepada para saksi korban jaksa penuntut umum lebih banyak<br />

bertumpu pada pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam BAP (berita acara pemeriksaan)<br />

saksi, sehingga pertanyaan-pertanyaan jaksa penuntut umum tidak dapat mengikuti<br />

perkembangan yang terja<strong>di</strong> dalam persidangan.<br />

Selain rendahnya pengetahuan dan eksplorasi jaksa penuntut umum, tidak<br />

maksimalnya keha<strong>di</strong>ran saksi korban ini <strong>di</strong>sebabkan kurangnya penguasaan bahasa<br />

Indonesia para saksi korban ini. Hal ini berakibat pada tidak runtut dan lugasnya<br />

keterangan saksi korban tentang peristiwa pelanggaran ham berat yang terja<strong>di</strong>,<br />

sehingga ketika terja<strong>di</strong> ketidakruntutan keterangan saksi korban, tim penasehat hukum<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!