05.05.2015 Views

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ersalah untuk Adam Damiri (mantan Panglima Udayana). Willingness atas<br />

kewajiban erga omnes dalam kasus ini belum terlihat secara memadai.<br />

3. Memastikan kesalahan induvidual (in<strong>di</strong>vidual criminal responsilibity) atas<br />

kejahatan kemanusiaan yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Timor Timur itu adalah menja<strong>di</strong> tujuan<br />

utama proses persidangan tersebut. Tanpa dapat <strong>di</strong>pastikan siapa yang<br />

bertanggungjawab atas kebiadaban yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> sana, maka beban kesalahan<br />

tersebut akan menja<strong>di</strong> “dosa kolektif” kita sebagai Bangsa. Inilah arti penting<br />

persidangan kasus ini <strong>di</strong> Penga<strong>di</strong>lan HAM Ad Hoc, yakni memutus siklus<br />

kesalahan kesalahan kolektif. Tetapi penga<strong>di</strong>lan ini gagal menjalankan peran ini<br />

sepenuhnya; sebagaimana terja<strong>di</strong> pada penga<strong>di</strong>lan <strong>Leipzig</strong>!<br />

Berdasarkan pada beberapa kesimpulan <strong>di</strong> atas, maka ELSAM memandang perlu<br />

<strong>di</strong>lakukan perbaikan-perbaikan agar kegagalan serupa tidak terulang. Kami<br />

merekomendasikan langkah-langkah sebagai berikut:<br />

1. Perlu <strong>di</strong>lakukan amandemen terhadap Undang-undang No. 26/2000 tentang<br />

Penga<strong>di</strong>lan HAM, khususnya terhadap rumusan delik “kejahatan terhadap<br />

kemanusiaan” (dengan menguraikan element of crime-nya dengan lebih jelas),<br />

sehingga menja<strong>di</strong> lebih kuat bagi kepentingan penuntutan;<br />

2. Perlu <strong>di</strong>lakukan penyesuaian terhadap Hukum Acara. Penga<strong>di</strong>lan HAM harus<br />

<strong>di</strong>topang dengan Hukum Acara yang lebih spesifik, karena itu tidak berlebihan<br />

apabila <strong>di</strong>sarankan agar mengadopsi “Rule of Procedure and Evidence” yang<br />

terdapat pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC);<br />

3. Persidangan pada Penga<strong>di</strong>lan HAM Ad Hoc adalah bertujuan untuk memastikan<br />

kesalahan induvidual (in<strong>di</strong>vidual criminal responsibility) para tersangka, karena itu<br />

<strong>di</strong>sarankan pada persidangan ini tidak <strong>di</strong>perkenankan membawa atribut<br />

kelembagaan dari mana tersangka berasal (seperti seragam dan lain-lain). Sebab<br />

yang <strong>di</strong>periksa <strong>di</strong> sini bukan institusi, tetapi in<strong>di</strong>vidu yang <strong>di</strong>duga<br />

menyalahgunakan kewenangan yang <strong>di</strong>milikinya.<br />

***<br />

20

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!