05.05.2015 Views

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

Kegagalan Leipzig Terulang di Jakarta - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

yang sangat berbahaya <strong>di</strong> mata majelis hakim. Dari fakta ini, dapat <strong>di</strong>simpulkan bahwa<br />

majelis hakim juga menutup mata terhadap posisi para terdakwa yang rata-rata masih<br />

aktif ber<strong>di</strong>nas dan memegang jabatan penting yang juga punya kemampuan untuk<br />

mengulangi perbuataan <strong>di</strong>samping ternyata gagal memaknai tentang kejahatan<br />

terhadap kemanusiaan dan pentingnya penghukuman bagi<br />

Perlakuan terhadap para terdakwa yang sudah <strong>di</strong>nyatakan bersalah dan harus<br />

bertanggung jawab atas kejahatannya yang sedemikian longgar ini sangat berbeda<br />

dengan perlakuan para penjahat kemanusiaan <strong>di</strong> belahan bumi lainnya. Para tersangka<br />

dan terdakwa dalam pera<strong>di</strong>lan internasional untuk bekas negara Yugoslavia maupun<br />

Rwanda kesemuanya <strong>di</strong>tahan dan yang belum tertangkap <strong>di</strong>nyatakan buron. 10<br />

f. Tentang Kompensasi, Restitusi dan Rehabilitasi<br />

Kompensasi, restitusi dan rahabilitasi merupakan hak dari korban pelanggaran HAM<br />

yang berat sesuai dengan pasal 35 UU No. 26 Tahun 2000. Pengaturan dan tata cara<br />

mengenai kompensasi, restitusi dan rahabilitasi <strong>di</strong>atur lebih lanjut dengan PP No. 3<br />

Tahun 2003. Dalam pengaturan tersebut jelas <strong>di</strong>nyatakan bahwa kompensi, restitusi<br />

dan rehabilitasi dapat <strong>di</strong>berikan atas amar putusan penga<strong>di</strong>lan ham sehinggan putusan<br />

atas kompensasi, restitusi dan rehabilitasi tersebut harus juga <strong>di</strong>nyatakan dalam<br />

putusan.<br />

Namun, semua perkara <strong>di</strong>mana para terdakwanya <strong>di</strong>nyatakan bersalah dan harus<br />

bertanggung jawab tidak ada keputusan mengenai kompensasi, restitusi dan<br />

rehabilitasi pada para korbannya. Sejak awal persidangan, mulai dari surat dakwaan<br />

sampai putusan penga<strong>di</strong>lan tidak ada wacana tentang adanya kompensasi bagi para<br />

korban. Baik jaksa maupun majelis hakim tidak berupaya untuk membuka ruang<br />

kemungkinan adanya kompensasi, restitusi dan rehabilitasi bagi para korban.<br />

VI.<br />

Proses setelah putusan tingkat pertama<br />

a. Tingkat Ban<strong>di</strong>ng<br />

Semua terdakwa yang <strong>di</strong>putus bersalah, mengajukan ban<strong>di</strong>ng ke penga<strong>di</strong>lan tinggi<br />

sedangkan perkara yang <strong>di</strong>putus bebas oleh jaksa penuntut umum parkaranya <strong>di</strong>ajukan<br />

ke tingkat kasasi.<br />

Satu kasus yang agak berbeda adalah ketika pada saat yang sama baik jaksa maupun<br />

penaasehat hukum mengajukan ban<strong>di</strong>ng ke penga<strong>di</strong>lan tinggi yangsecara bersamasama<br />

mengajukan keberatan terhadap keputusan majelis hakim yang menghukum<br />

terdakwa. Kasus ini terja<strong>di</strong> karena sebelumnya memang jaksa penuntut umum<br />

menyatakan terdakwa tidak bersalah dan menuntut bebas sehingga putusan majelis<br />

hakim <strong>di</strong>anggap berbeda dengan tuntutan jaksa penuntut umum.<br />

Dalam prose ban<strong>di</strong>ng ini, sampai saat ini belum ada keputusan resmi mengenai hasil<br />

dari pemeriksaan <strong>di</strong> tingkat ban<strong>di</strong>ng. Para terrdakwa yang telah <strong>di</strong>putus sempai saat ini<br />

belum jelas apakah perkaranya sudah <strong>di</strong>periksa atau belum <strong>di</strong>tingkat ban<strong>di</strong>ng. Hal ini<br />

penting karena adanya ketentuan mengenai batas waktu untuk pemeriksaan <strong>di</strong> tingkat<br />

ban<strong>di</strong>ng dalam ketentuan UU No. 26 tahun 2000.<br />

10 Lihat progres report <strong>Elsam</strong> XI.<br />

18

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!