28.05.2015 Views

Draf RUU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan ...

Draf RUU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan ...

Draf RUU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

e. protokoler; <strong>dan</strong><br />

f. keuangan <strong>dan</strong> administratif.<br />

Pasal 76<br />

Anggota <strong>DPR</strong>D Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban :<br />

a. mengamalkan Pancasila;<br />

b. melaksanakan Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Dasar 1945 <strong>dan</strong> mentaati segala peraturan perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan;<br />

c. membina kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah<br />

d. mempertahankan <strong>dan</strong> memelihara kerukunan nasional <strong>dan</strong> keutuhan Negara Kesatuan Republik<br />

Indonesia <strong>dan</strong> Daerah;<br />

e. meningkatkan kesejahteraan rakyat di Daerah;<br />

f. memperhatikan, menyerap, menyalurkan aspirasi masyarakat;<br />

g. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok <strong>dan</strong> golongan;<br />

h. memberikan pertanggungjawaban secara moral <strong>dan</strong> politis kepada pemilih <strong>dan</strong> daerah pemjlihannya;<br />

i. mentaati Kode Etik <strong>dan</strong> Tata Tertib <strong>DPR</strong>D Kabupaten/Kota; <strong>dan</strong> menjaga etiKa <strong>dan</strong> norma dalam<br />

hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.<br />

Pasal 77<br />

<strong>DPR</strong>D Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas <strong>dan</strong> wewenangnya berhak meminta pejabat negara tingkat<br />

Kabupaten/Kota, pejabat pemerjntah, atau warga masyarakat untuk meberikan keterangan <strong>tentang</strong> sesuatu hal<br />

yang perlu ditangani demi kepentingan Negara <strong>dan</strong> bangsa.<br />

Pasal 78<br />

Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagajmana dimaksud dalam Pasal 68, Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71 Pasal 72<br />

<strong>dan</strong> Pasal 73 diatur dalam Peraturan Tata Tertib <strong>DPR</strong>D Kabupaten/Kota.<br />

BAB VII<br />

PENGGANTIAN ANTARWAKTU<br />

Bagian Pertama<br />

Penggantian Antarwaktu Anggota <strong>MPR</strong><br />

Pasal 79<br />

(1) Penggantian antarwaktu anggota <strong>MPR</strong> terjadi, apabila terjadi penggantian antarwaktu anggota <strong>DPR</strong> atau<br />

<strong>DPD</strong>.<br />

(2) Pemberhentian <strong>dan</strong> pengangkatan penggantian antarwaktu anggota <strong>MPR</strong> diresmikan dengan Keputusan<br />

Presiden.<br />

Bagian Kedua<br />

Penggantian Antarwaktu Anggota <strong>DPR</strong><br />

Pasal 80<br />

(1) Anggota <strong>DPR</strong> berhenti antarwaktu karena :<br />

a. meninggal dunia;<br />

b. mengundurkan diri sebagai anggota atas permintaan sendiri;<br />

c. diusulkan oleh Partai Politik yang bersangkutan; <strong>dan</strong><br />

d. diberhentikan.<br />

(2) Anggota <strong>DPR</strong> yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d karena :<br />

a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai Anggota <strong>DPR</strong>.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!