Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Bab<br />
VI<br />
Kebijakan Pemerintah<br />
dalam Menghadapi<br />
Masalah <strong>Ekonomi</strong><br />
Warta <strong>Ekonomi</strong><br />
Pe<strong>nur</strong>unan BI Rate Diharap Pacu Kredit Usaha Kecil<br />
Rabu, 11 Oktober 2006<br />
JAKARTA: Kementerian Koperasi dan UKM mengharapkan pe<strong>nur</strong>unan BI Rate<br />
mampu memacu serapan dana Surat Utang Pemerintah (SUP)–005 yang masih tersisa<br />
sekitar tiga ratus lima puluh miliar rupiah. Kami harap pengusaha mikro dan kecil<br />
bisa lebih memanfaatkan pe<strong>nur</strong>unan BI Rate. Dengan demikian, sisa dana itu bisa<br />
terserap lebih cepat, ujar Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Agus<br />
Muharram, kepada Bisnis kemarin. Saat ini beberapa Lembaga Keuangan Penyalur<br />
(LKP) mengajukan penyaluran sisa dana SUP. Kepada pengaju, kementerian akan<br />
menyesuaikan jumlahnya sesuai tingkat serapan yang sudah berhasil mereka<br />
laksanakan. Kami tengah mempelajarinya dan kemudian melanjutkan proses<br />
pengajuan kepada Menteri Keuangan, ujar Agus Muharram.<br />
Selain itu, Kementerian Koperasi akan menyesuaikan jumlah pengajuan<br />
Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP) dengan rasio dana yang tersedia, sedangkan<br />
usulan pemanfaatan dana kepada Menkeu akan dilakukan pada November. Sisa dana<br />
SUP 005 tersebut berasal dari dua LKP yang tidak mampu menyalurkannya kepada<br />
pengusaha mikro dan kecil. Persoalannya karena belum memiliki perangkat layanan<br />
hingga pada level tersebut. Karena masih ada dana tersisa, beberapa LKP lalu<br />
mengajukan pemanfaatannya kepada Kemenkop dan UKM. Dengan demikian, dana<br />
itu tidak terkatung-katung seperti informasi sebelumnya, kata Agus Muharram.<br />
Sampai saat ini usulan tersebut masih dipelajari. Jumlah yang akan diberikan<br />
kepada masing-masing LKP disesuaikan dengan tingkat penyaluran mereka. LKP<br />
yang sudah mengajukan pemanfaatan dana SUP 005 itu adalah Perum Pegadaian,<br />
Permodalan Nasional Madani (PNM), Bukopin serta Bank Pembangunan Daerah<br />
(BPD) asal Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bengkulu, dan DKI Jakarta. Sejak<br />
penyaluran dana SUP 005 senilai tiga koma satu triliun rupiah itu dimulai pada 1999,<br />
Perum Pegadaian memiliki tingkat penyaluran 127% dari plafon yang mereka terima.<br />
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah <strong>Ekonomi</strong><br />
131