Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
negeri atau karyawan swasta, serta kaum buruh akan kewalahan<br />
menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi<br />
semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.<br />
a. Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap<br />
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat<br />
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun<br />
1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi<br />
kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun<br />
kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya,<br />
uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan<br />
hidupnya.<br />
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan<br />
keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.<br />
Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji<br />
mengikuti tingkat inflasi.<br />
b. Bagi para penabung<br />
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai<br />
mata uang semakin me<strong>nur</strong>un. Memang tabungan menghasilkan bunga,<br />
tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap me<strong>nur</strong>un. Jika<br />
orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit<br />
berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan<br />
dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.<br />
c. Bagi debitur dan kreditur<br />
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi<br />
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,<br />
nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,<br />
kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian<br />
karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada<br />
saat peminjaman.<br />
d. Bagi produsen<br />
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang<br />
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini<br />
terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya<br />
(biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi<br />
menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan<br />
produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen<br />
dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika<br />
tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi<br />
pada pengusaha kecil).<br />
164 <strong>Ekonomi</strong> SMA <strong>Kelas</strong> X