01.06.2015 Views

Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani

Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani

Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

maka sesungguhnya pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp750.000,00. Itu<br />

sebenarnya tidak digolongkan sebagai miskin jika diukur dengan pendekatan upah<br />

minimum regional (UMR) yang kini disebut UMP (upah minimum provinsi) atau<br />

UMK (upah minimum kabupaten/kota) yang rata-rata berada pada kisaran<br />

Rp650.000,00-Rp800.000,00 per bulan.<br />

Pada isu yang sama, Webster juga menyatakan, Kemiskinan dapat didasarkan<br />

pada perkiraan pendapatan (income) yang dibutuhkan untuk membeli makanan yang<br />

cukup guna memenuhi rata-rata kebutuhan gizi bagi setiap orang dewasa dan anakanak<br />

dalam suatu keluarga.<br />

Dengan begitu ukuran pendapatan dapat menjadi standar apakah seseorang<br />

digolongkan miskin atau tidak sebab dengan pendapatan tertentu jika ia mampu<br />

mengonsumsi sejumlah 2.500 kalori yang berasal dari makanan yang dikonsumsinya,<br />

ia pun tidak digolongkan sebagai orang miskin.<br />

Jadi, apa sesungguhnya yang menjadi dasar pertimbangan menggolongkan<br />

orang miskin atau tidak? Sebaiknya, sebagai perbandingan kita menengok ke belakang<br />

ketika krisis ekonomi melanda perekonomian bangsa. Di mana-mana terjadi<br />

pemutusan hubungan kerja, banyak pengangguran, banyak anak putus sekolah, anak<br />

kekurangan gizi, akan terjadi ero generation pada masa akan datang. Berikutnya<br />

sebagian besar orang yang mengatakan kita sekarang sudah menjadi negara miskin<br />

(poor countries).<br />

Sebenarnya faktor apa yang menjadi penyebab orang tidak mampu<br />

mendapatkan kesejahteraan sehingga ia harus miskin? Seorang sosiolog UGM,<br />

Dr. Lukman Soetrisno, menyatakan, Dalam pandangan agrarian populist, negara<br />

menjadi penyebab utama kemiskinan, sedangkan berdasarkan pandangan masalah<br />

budaya di mana orang menjadi miskin karena mereka tidak memiliki etos kerja yang<br />

tinggi, jiwa wiraswasta, dan rendahnya pendidikan ( Prisma No. <strong>10</strong>/1995).<br />

–Coki Ahmad Syahwier–<br />

Dikutip dengan pengubahan dari www.pikiranrak at.com<br />

A<br />

Pengertian Pendapatan Nasional<br />

Pengertian dan penghitungan pendapatan nasional (National Income) dapat<br />

ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu<br />

1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB);<br />

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB);<br />

3. Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN).<br />

150 <strong>Ekonomi</strong> SMA <strong>Kelas</strong> X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!