Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Kelas_10_Ekonomi_1_Sri_nur_mulyani
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang<br />
adalah Rp450.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar<br />
Rp450.000,00 pula.<br />
2. Teori nilai biaya produksi tenaga kerja dari David Ricardo<br />
do<br />
Me<strong>nur</strong>ut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya<br />
tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.<br />
Tenaga kerja yang dimaksud meliputi tenaga kerja manusia, mesin,<br />
dan peralatan lain yang digunakan.<br />
3. Teori nilai lebih dari Karl Marx<br />
Me<strong>nur</strong>ut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya<br />
rata-rata tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat<br />
bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan<br />
harga barang yang dijual sehingga terjadi pemerasan terhadap<br />
buruh. Laba yang diterima pengusaha didapat dari selisih nilai<br />
jual dengan biaya produksi yang rendah karena pemerasan<br />
terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini disebut<br />
teori nilai lebih.<br />
4. Teori nilai repr<br />
eproduksi dari Carey<br />
Me<strong>nur</strong>ut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh biaya<br />
pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut. Oleh<br />
karena itu, nilai barang ditentukan oleh harga-harga bahan pada<br />
saat barang tersebut akan dibuat kembali.<br />
5. Teori nilai pasar dari Hummed and Locke<br />
Me<strong>nur</strong>ut teori ini, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah<br />
permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai suatu<br />
barang ditentukan oleh harga pasar.<br />
b. Teori Nilai Subjektif<br />
Me<strong>nur</strong>ut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari<br />
barang tersebut. Setiap orang akan mempunyai utilitas yang berbeda<br />
untuk suatu barang yang sama. Teori nilai subjektif yang terkenal berasal<br />
dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger.<br />
1. Hukum Gossen I<br />
Hukum Gossen I ini mengemukakan tentang gejala tambahan<br />
kepuasan yang tidak proporsional yang dikenal dengan The Law<br />
of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan<br />
yang Semakin Me<strong>nur</strong>un). Hukum Gossen I berbunyi sebagai<br />
berikut. ”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka<br />
waktu tertentu terus ditambah maka kepuasan total yang diperolah<br />
juga bertambah, akan tetapi kepuasan marjinal (tambahan<br />
46 <strong>Ekonomi</strong> SMA <strong>Kelas</strong> X