09.07.2015 Views

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sainsjung ke Stadion Corinthians untuk menyaksikanpertandingan sepak bola. Dia ingin memastikanapakah radiasi dari ribuan ponsel penontonbakal mengganggu kerja kaki robotiknya. Untunglah,radiasi ponsel sama sekali tak mempengaruhikaki eksoskeleton buatannya.Nicolelis dan timnya optimistis, “pertunjukan”kaki robot rancangan mereka tak akanmeleset dari harapan. Namun sejumlah penelitineurosains meragukan kaki eksoskeletonitu bisa benar-benar berfungsi, tak jauh bedadengan kaki asli. Mereka tak yakin teknologielektroensefalografi (EEG) yang dipakai untukmerekam sinyal gelombang otak bisa bekerjaakurat menerjemahkan perintah. Sebab, teknologiini sebenarnya tergolong teknologi lawas.Menyaring sinyal yang tertangkap EEG takubahnya menyimak orkestra di tengah jalan rayayang bising. “Semua yang kalian saksikan nantihanyalah fantasi robotik, bukan hasil kendali otak.Mungkin saja semuanya sudah diprogram sebelumnya,”kata Andrew Schwartz, peneliti neuroprostetikdari Universitas Pittsburgh.Guy Cheron, peneliti di Université Librede Bruxelles, juga pernah merancang lengcopa2014manusia juga mampu menirunya dengan lebihsempurna lagi. “Gerakannya sangat mulus....Tak seperti robot, tapi lebih menyerupai gerakanmanusia,” kata Nicolelis.Dua bulan lalu, Nicolelis dan timnya berkun-Majalah detik 19 - 25 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!