09.07.2015 Views

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

selinganTeddy Kardin sebagai anggotakehormatan Kopassus.repro oleh Rachman Haryanto/detikfotoSebagai ahli geologi, yang ditekunisejak lulus dari Jurusan Geologi InstitutTeknologi Bandung pada 1976,hutan adalah rumah kedua sekaligussumber kehidupan Teddy Sutadi Kardin. Iasanggup hidup di belantara hingga tiga bulanhanya berbekal peta, kompas, dan pisau.Kemampuan itu antara lain didapatkan saatmengikuti pelatihan dasar di organisasi PerhimpunanPenempuh Rimba dan Pendaki GunungWanadri pada 1973.Keahliannya menjadi incaran sejumlah perusahaanminyak, seperti Pertamina, Caltex, MobilOil, Elf Aquitaine Indonesia, Huffco Brantas,dan Humpuss Patragas. “Gaji saya ribuan dolarAS per bulan,” kata Teddy saat ditemui majalahdetik di kediamannya, Jalan Hegarmanah,Bandung Utara, Senin, 12 Mei 2014.Sejak pertengahan 1980-an, keahliannya dibidang navigasi dan survival juga dimanfaatkanKomando Pasukan Khusus dan pasukan elitelainnya di lingkungan TNI. Bagaimana ceritalengkapnya, berikut ini petikan perbincangandengan Teddy, yang dalam beberapa tahunterakhir lebih dikenal sebagai pengusaha pisauberstandar internasional.Kenapa Anda masuk Wanadri?Itu sebetulnya terkait cita-cita yang kandas.Semula saya kan ingin jadi tentara KKO, Marinirpersisnya. Karena gagal, saya ambil GeologiITB. Dari beberapa buku yang saya baca,bidang ini ternyata butuh kemampuan navigasidan survival di atas rata-rata karena hidupnyaMajalah detik 19 - 25 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!