09.07.2015 Views

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mobil murahKemungkinan mobil di bawahRp 100 juta membuat subsidibahan bakar melonjak,menjadi salah satu kontroversiprogram mobil murah ramahlinglungan (LCGC)rachman hariyanto/detikfotolihatkan bensin termurah, dengan kadar etanol85 persen, misalnya, dijual seharga 24 baht(sekitar Rp 8.500) per liter. Sedangkan yangberkadar etanol 10 persen harganya 38 baht(sekitar Rp 13.500) per liter. Tidak aneh jika takada kontroversi soal BBM di sana.Juru bicara Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral, Saleh Abdurrahman, mengatakan,idealnya, mobil ramah lingkungan itumenggunakan gas. “Saat ini, dengan adanyamobil LCGC, jumlah mobil bertambah, dankuota subsidi BBM terus tergerus,” katanya.“Bagi kami, LCGC itu ya memakai gas, bukanlagi BBM.”Saat ini nyaris bisa dibilang tidak ada mobilyang menggunakan gas di Indonesia. Salah satupenyebabnya, harga BBM bersubsidi sangatmurah sehingga warga tidak mau repot-repotberinvestasi di peralatan konversi gas.Jika subsidi dikurangi dan harga Premiumlebih mahal—seperti di India—mobil dengangas mungkin populer. Ironisnya, jika subsidi dikurangi,tanpa konversi ke gas pun, penambahanLCGC tidak akan menambah beban fiskalpemerintah.Sejauh ini, karena larangan mengkonsumsiBBM nonsubsidi baru perdebatan, belum menjadikebijakan, penjualan tidak terpengaruh. “Itubaru wacana, jadi tidak terpengaruh,” kata juruMajalah detik 19 - 25 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!