09.07.2015 Views

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

20140519_MajalahDetik_129

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

KolomPendidikan:n S-1 Universitas MuhammadiyahMalang, lulus 1996n S-2 Universitas Nasional, Jakarta,lulus 2005n Kandidat Doktor Ilmu Politik UniversitasGadjah Mada, YogyakartaPekerjaan:Dosen FISIP Universitas Nasional,JakartaOrganisasi:Ketua Departemen Infokom MajelisNasional KAHMIPublikasi:n Menjadi Pemimpin Politik, Gramedia,2009n Mahalnya Harga Demokrasi, Intrans,2002n Demokrasi Pilihlah Aku, IntransMalang, 2010n Pemimpin yang Pelayan, IntransMalang, 2010n Akulah Beo! Sebuah Novel, KubahIlmu, 2012Aburizal sesumbar Golkar akan mendapat 30 persen kursi DPR atau 170kursi pada pemilu legislatif 2014, dari 106 yang dimiliki sebagai hasil Pemilu2009. Kalau target terpenuhi, syarat mengajukan calon presiden (capres)dan calon wakil presiden (cawapres) sendiri sangat bisa dipenuhi, mengingatpartai hanya diharuskan memiliki 20 persen kursi atau 25 persen suara sahnasional.Tapi, setelah pemungutan suara 9 April 2014 dan hasil hitung cepat berbagailembaga survei tersiar, target Golkar meleset jauh. Penghitungan resmiKomisi Pemilihan Umum menunjukkan tidak ada partai yang memperolehdukungan suara di atas 20 persen. PDIP hanya mendapat 18,95 persen,Golkar 14,75 persen. Suara relatif terbagi rata. Jumlah partai yang memperolehkursi di DPR malah bertambah, dari sembilan menjadi sepuluh. Sayamengistilahkan demokrasi telur dadar. Kalau dukungan suara seperti kuningtelur, yang tersaji bukan telur mata sapi. Baik PDIP maupun Golkar gagalmenargetkan menjadi mata sapinya.Pasca-pemilu legislatif, berbeda dengan PDIP yang tampak sangat gesitmelakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain, Golkar cukup lambat.PDIP tetap mengandalkan Jokowi, yang sudah resmi diumumkan sebagaicapres PDIP sebelum pemilu legislatif. Partai Nasional Demokrat (NasDem)di bawah pimpinan Surya Paloh adalah partai yang pertama merapat danmeresmikan dukungannya ke PDIP. Belakangan, Partai Kebangkitan Bangsadi bawah kendali Muhaimin Iskandar menyusul. Poros pilpres PDIP-lah yangmenguat pertama kali ketimbang poros lainnya.Aburizal dan Golkar menghadapi situasi kepolitikan yang serba-dilematisdisebabkan dua hal. Pertama, karena suara tak optimal, Golkar tidak bisaMajalah detik 19 - 25 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!