10.07.2015 Views

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak ... - Elsam

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak ... - Elsam

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”<strong>Orang</strong> <strong>boleh</strong> <strong>pandai</strong> <strong>setinggi</strong> <strong>langit</strong>, <strong>tapi</strong> <strong>selama</strong> <strong>ia</strong> <strong>tidak</strong> menulis, <strong>ia</strong> akanhilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untukkeabad<strong>ia</strong>n.” – Pramoedya Ananta ToerPelarangan Karya para PengarangLekraDalam rangka operasi pembasm<strong>ia</strong>n Gerakan 30September 1965 salah satu target serangan militeradalah Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Paraanggota organisasi kebudayaan ini menjadi korbanpenangkapan dan penahanan sewenang-wenang,pembunuhan kilat dan penghilangan paksa, penyiksaan,kerja paksa dan pembuangan, dan berbagai tindakkekerasan lain.Pada 12 Maret 1966, Soeharto mengumumkanpelarangan dan pembubaran Lekra serta organisasiorganisasikiri lainnya. Namun sebelum itu, pada 30Desember 1965, Pembantu Menteri Bidang TeknisPendidikan, Kol. (Inf.) Drs. Set<strong>ia</strong>di Kartohadikusumo, atasnama Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD &K), mengeluarkan instruksi yang melarang penggunaan70 judul karya para sastrawan Lekra sebagai bahan ajar,serta melarang 87 nama yang dikategorikan sastrawanLekra dan kolumnis majalah/surat kabar kiri untukberkarya. Instruksi itu <strong>tidak</strong> pernah dicabut hingga saatini.Sebag<strong>ia</strong>n di antara para pengarang terlarang yangnamanya tercantum dalam daftar PD & K, juga parapengarang Lekra lain yang namanya lupa dicantumkanSet<strong>ia</strong>di <strong>tapi</strong> tetap mengalami pemberangusan, akhirnyaharus berganti nama atau hidup di pengasingan agardapat tetap berkarya. Baru setelah kejatuhan Soehartodan gerakan Reformasi berhasil merebut kembali tigakebebasan dasar, karya-karya mereka bermunculankembali.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!