12.03.2016 Views

Komunikasi Data dan Interface

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tegangan positip, <strong>dan</strong> sinyal harus kembali zero untuk separuh sinyal<br />

berdasarkan interval dari setiap bit, artinya bila waktu untuk satu bit bik logika 1<br />

atau logika 0 sama dengan 1 detik maka pernyataan logika 1 dengan level<br />

tegangan positip adalah 0,5 detik <strong>dan</strong> 0,5 detik berikutnya level tegangan<br />

kembali ke nol volt (zero). Demikian juga untuk pernyataan logika 0 level<br />

tegangan negatip adalah 0,5 detik <strong>dan</strong> 0,5 detik berikutnya level tegangan<br />

kembali ke nol volt (zero).<br />

Gambar 1.8. Diagram pulsa pengkodean RZ<br />

Penggunaan kode ini memiliki sinkronisasi sempurna, untuk kode balik bit<br />

dilakukan dengan perubahan 2 sinyal, kecepatan pulsa adalah 2x kecepatan<br />

kode NRZ <strong>dan</strong> diperlukan bandwidth sekuensial bit yang lebih lebar.Sebagai<br />

awal sebuah bit data dapat digunakan level non-zero.<br />

3). Manchester<br />

Pada kode Manchester terjadi inversi level sinyal pada saat sinyal bit berada di<br />

tengah interval, kondisi ini digunakan untuk dua hal yaitu sinkronisasi <strong>dan</strong> bit<br />

representasi. Kondisi logika 0 merupakan representasi sinyal transisi dari<br />

positip ke negatip <strong>dan</strong> kondisi logika 1 merupakan representasi sinyal transisi<br />

dari negatip ke positip serta memiliki kesempurnaa sinkronisasi. Selalu terjadi<br />

transisi pada setiap tengah (middle) bit, <strong>dan</strong> kemungkinan satu transisi pada<br />

akhir setiap bit. Baik untuk sekuensial bit bergantian (10101), tetapi terjadi<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!