30.04.2016 Views

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KILAS PERISTIWA<br />

Sembilan Wanita Mengaku<br />

Akan Terus Lakukan Aksi<br />

Menolak Pembangunan<br />

Pabrik Semen<br />

Sembilan wanita asal Rembang,<br />

Jawa Tengah, mengaku akan<br />

terus melakukan aksi mengecor<br />

kakinya. Hal ini dilakukan sebagai<br />

aksi penolakan atas rencana<br />

pembangunan pabrik semen di<br />

Kendeng, Rembang, Jateng.<br />

Rencana sembilan wanita ini<br />

karena aksi mereka di depan Istana<br />

Negara, Jakarta, beberapa waktu<br />

kemarin, tidak membuahkan hasil<br />

nyata.<br />

“Yang penting, kami akan terus<br />

melanjutkan aksi-aksi penolakan<br />

pembangunan pabrik semen di<br />

Rembang,” kata salah seorang wanita<br />

yang mengecor kakinya Giye, ketika<br />

tiba di Stasiun Tawang, Semarang,<br />

Jateng, Kamis (14/4).<br />

Dalam aksinya selama di Jakarta,<br />

sembilan wanita itu tidak ditemui<br />

langsung oleh Presiden Jokow<br />

Widodo, namun hanya ditemui Staf<br />

Kepresidenan Teten Masduki dan<br />

Mensesneg Pratikno.<br />

Giye mengungkapkan, perwakilan<br />

Presiden itu mengatakan, Presiden,<br />

berjanji akan memroses ulang<br />

izin pembangunan pabrik semen<br />

di Rembang. Salah satunya<br />

mengusahakan proyek pabrik semen<br />

batal dibangun di Rembang.<br />

“Pak Presiden juga ngomong<br />

lewat utusannya kalau sedang<br />

mengusahakan supaya tidak ada<br />

pabrik semen di pegunungan<br />

Kendeng,” ungkapnya.<br />

Kedatangannya sembilan wanita<br />

itu, disambut suka cita oleh warga<br />

gunung Kendeng yang menjemputnya<br />

di Stasiun Tawang Semarang. /Zaenal Arifin<br />

Adik Bungsu Ahok ‘Terseret’<br />

Skandal “The Panama Papers”<br />

Ribuan Massa Demo Soal<br />

Politisasi Dana Desa<br />

Ada ribuan individu maupun perusahaan<br />

di Indonesia, diduga ‘terseret’ skandal “The<br />

Panama Papers”.<br />

Berdasarkan penelusuran <strong>Aktual</strong>.com,<br />

ternyata adik bungsu Gubernur DKI<br />

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Fifi<br />

Lety Indra, adalah salah satunya.<br />

Sebab, dalam situs<br />

resmi Konsorsium Jurnalis<br />

Investigasi Internasional (ICIJ)<br />

saat memasukan kata kunci<br />

“Indonesia” di kolom pencarian,<br />

link: https://offshoreleaks.icij.org/<br />

search?country=ID&q=&ppl=on&ent=on&adr=on–,<br />

tertulis Fifi Lety Indra & Partners.<br />

Hal ini terkonfirmasi ketika <strong>Aktual</strong>.com mengaitkan alamat kantor<br />

hukum Fifi Lety yang ada di situs ICIJ dengan di sejumlah website<br />

pribadi maupun resmi di beberapa blog yang dibuatnya, https://<br />

fifilety.wordpress.com/ dan http://fliandpartners.blogspot.co.id/.<br />

Dalam ketiga situs itu, tertulis kantor Fifi Lety Indra & Partner<br />

berada di Jl Bendungan Hilir IV No. 15, Jakarta Pusat. /Zaenal Arifin<br />

Ribuan massa menggelar aksi<br />

unjuk rasa mempersoalkan dana desa<br />

dan pendamping desa di depan Istana<br />

Negara, Jakarta Pusat, Selasa (12/4).<br />

Massa yang mengatasnamakan<br />

sebagai Badan Nasional Pendamping<br />

Desa (BNPD) berasal dari dari<br />

seluruh provinsi yang ada di<br />

Indonesia.<br />

Adapun identitas massa yakni<br />

menggunakan ikat kepala dengan<br />

tulisan beragam. Ada juga berbagai<br />

macam spanduk bertuliskan suarasuara<br />

tuntutan terkait beberapa<br />

hal, di antaranya politisasi dan<br />

diskriminasi pendamping dana desa.<br />

“Di balik baju hijau, kau coba<br />

merampas hak-hak kami, politisasi,<br />

dan nepotisme hingga upeti sanasini,”<br />

teriak massa dalam yel-yel<br />

sembari berjalan menuju Istana<br />

Negara. /Sukardjito<br />

ANTARA (TOLAK PABRIK SEMEN) - AKTUAL/ ISTIMEWA (FIFI)<br />

20 AKTUAL <strong>Edisi</strong> <strong>53</strong> / April - Mei 2016

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!