30.04.2016 Views

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

Majalah-Aktual-Edisi-53-ms

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Menkopolhukan Belum<br />

Terima Laporan Adanya<br />

Konflik Sosial di Tolikara<br />

Menkopolhukam Luhut<br />

Pandjaitan mengatakan, belum ada<br />

laporan tentang konflik sosial yang<br />

terjadi di Tolikara, Papua.<br />

“Tidak ada konflik namun<br />

saya akan mengecek dulu,” kata<br />

Menkopolhukam setelah membuka<br />

rapat koordinasi penanganan kasus<br />

dugaan pelanggaran HAM Papua,<br />

Senin (25/4).<br />

Menkopolhukam kepada<br />

wartawan juga menjelaskan tentang<br />

keberadaan sejumlah penggiat HAM<br />

yang sedang melakukan pemetaan<br />

tentang dugaan kasus pelanggaran<br />

yang terjadi di Papua.<br />

“Pemerintah akan berupaya<br />

menyelesaikan kasus pelanggaran HAM<br />

yang diawali dengan pemetaan sehingga<br />

tidak lagi menjadi beban bagi generasi<br />

muda,” tegas Luhut Pandjaitan.<br />

Sementara itu Pangdam XVII<br />

Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa<br />

Siburian dan Kapolda Papua Irjen Pol<br />

Paulus Waterpauw secara terpisah<br />

membantah terjadinya konflik sosial<br />

di Tolikara.<br />

“Laporan yang disampaikan<br />

Kepala BPBD Tolikara tidak benar,”<br />

tegas keduanya yang dihubungi<br />

secara terpisah.<br />

Pangdam XVII Cenderawasih<br />

Mayjen TNI Hinsa Siburian<br />

mengatakan, dari laporan Danramil<br />

Karubaga tidak ada konflik sosial<br />

apalagi sampai membawa korban<br />

jiwa dan harta benda.<br />

Dari laporan terungkap 9 April lalu<br />

ditemukan jenasah Deki Wanimbo<br />

(29 th) yang diduga meninggal akibat<br />

dibunuh sehingga untuk meredam<br />

aksi balas dendam tanggal 15 April<br />

2016, rombongan aparat keamanan<br />

TNI dan Polri untuk melakukan<br />

pertemuan dengan masyarakat agar<br />

tidak terjadi insiden balas dendam.<br />

Bahkan saat pertemuan<br />

berlangsung Kepala BPBD Tolikara<br />

tidak turut serta, tegas Mayjen TNI<br />

Siburian.<br />

Hal senada juga dinyatakan Kapolda<br />

Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang<br />

menegaskan situasi di Tolikara aman<br />

dan tidak ada konflik sosial.<br />

“Laporan itu tidak benar, “tegas<br />

Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.<br />

Sementara itu Kepala BPBD<br />

Tolikara dalam laporannya<br />

menyatakan konflik sosial antara<br />

penduduk Distrik Gika dengan<br />

Distrik Panaga, terjadi sejak awal<br />

April itu telah menyebabkan satu<br />

warga tewas, 32 orang luka luka dan<br />

puluhan rumah dibakar. /Nebby<br />

ANTARA<br />

Sunny: Ahok Selalu Dengarkan Masukan Pengembang<br />

Gubernur DKI Jakarta Basuki<br />

Tjahaja Purnama alias Ahok tak<br />

pernah mengesampingkan masukanmasukan<br />

dari para pengembang,<br />

yang terlibat dalam proyek reklamasi<br />

pantai utara Jakarta.<br />

Demikian disampaikan staf<br />

khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja<br />

usai diperiksa penyidik Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi, Senin (25/4).<br />

“Antara pak Ahok dengan semua<br />

orang sama, selalu dia mendengarkan<br />

masukan-masukan dari mereka<br />

(pengembang). Kemudian<br />

dipertimbangkan. Seperti itu semua,<br />

selalu,” kata Sunny, di gedung KPK.<br />

Kendati demikian, Sunny enggan<br />

menjelaskan secara detil soal<br />

bagaimana pertimbangan itu<br />

dilakukan. “Untuk semuanya<br />

(dipertimbangkan).”<br />

Pernyataan soal Ahok<br />

yang selalu mengakomodir<br />

kepentingan<br />

pengembang jadi<br />

menarik untuk<br />

ditelusuri. Pasalnya, diketahui PT<br />

Agung Podomoro Land, salah satu<br />

pengembang dalam proyek reklamasi<br />

Pantura Jakarta, terungkap menyuap<br />

Ketua Komisi D DPRD Mohamad<br />

Sanusi.<br />

Suap itu guna mempercepat proses<br />

pembahasan atau bahkan hingga ke<br />

pengesahan dua Raperda tentang<br />

Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-<br />

Pulau Kecil, serta Raperda Tata Ruang<br />

Kawasan Strategis Jakarta. Dua raperda<br />

itu adalah payung hukum pelaksanaan<br />

reklamasi Pantura Jakarta.<br />

Terkait suap-menyuap PT APL itu<br />

diduga merupakan hasil kesepakatan<br />

antara Chairman PT Agung Sedayu<br />

Grup Sugiyanto Kusuma dengan<br />

pimpinan DPRD DKI.<br />

Informasi yang dihimpun,<br />

Aguan memang memerintahkan<br />

langsung Presiden Direktur PT<br />

APL untuk ‘menyelesaikan’<br />

segala hal ke DPRD agar<br />

dua raperda terkait<br />

reklamasi itu dapat<br />

disahkan.<br />

Sebelumnya, Wakil Ketua<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi<br />

(KPK) Saut Situmorang sendiri<br />

telah angkat bicara ihwal pertemuan<br />

pimpinan DPRD dengan Aguan.<br />

Dikatakan Saut, pihaknya kini sedang<br />

mendalami pertemuan tersebut.<br />

Bahkan, Saut menyebut<br />

pertemuan itu masuk ke dalam<br />

rangkaian proses suap PT APL ke<br />

DPRD DKI.<br />

“Apa isi pertemuan itu masih<br />

didalami oleh penyelidik, tapi<br />

dipercaya pertemuan tersebut<br />

merupakan rangkaian pertemuan<br />

proses dan penyertaan masing-masing<br />

pihak terkait konstruksi kasus,” kata<br />

Saut dalam pesan singkatnya saat<br />

dikonfirmasi, Senin (25/4).<br />

Pertemuan yang diduga digelar<br />

Januari 2016 dan dua hari sebelum<br />

tertangkapnya Sanusi itu, dihadiri<br />

oleh Ketua DPRD DKI Jakarta<br />

Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua<br />

M Taufik, Ketua Fraksi Hanura di<br />

DPRD DKI Muhammad Sangaji serta<br />

Selamat. /Wisnu Yusep<br />

AKTUAL <strong>Edisi</strong> <strong>53</strong> / April - Mei 2016<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!