Majalah-Aktual-Edisi-53-ms
Majalah-Aktual-Edisi-53-ms
Majalah-Aktual-Edisi-53-ms
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Defisit Anggaran Jokowi<br />
Minta Kementerian dan<br />
Lembaga Pangkas Anggaran<br />
Hingga Rp50 T<br />
Difisit anggaran memaksa<br />
pemerintah memangkas anggaran<br />
belanja kementeri dan lembaga<br />
negara sebesar Rp50 triliun guna<br />
menyesuaikan APBN-Perubahan<br />
2016.<br />
“Kepada seluruh kementerian<br />
lembaga agar dalam APBN<br />
Perubahan itu dipotong Rp50<br />
triliun kurang lebih dari biayabiaya<br />
operasional, belanja-belanja<br />
operasional, belanja-belanja barang<br />
yang tidak prioritas,” kata Presiden<br />
Jokowi di Pulau Karya, Kepulauan<br />
Seribu, Jakarta, Kamis (14/4).<br />
Presiden menilai kementerian<br />
dan lembaga negara dapat memotong<br />
anggaran dari sejumlah pengeluaran<br />
yang tidak terlalu penting seperti<br />
perjalanan dinas, seminar, rapat<br />
maupun pengadaan mobil dinas.<br />
Pada awal Maret sejumlah<br />
menteri dipanggil oleh Presiden<br />
yaitu Menko Perekonomian Darmin<br />
Nasution, Menkeu Bambang<br />
Brodjonegoro, Menlu Retno LP<br />
Marsudi dan Seskab Pramono Anung.<br />
Pertemuan itu membahas<br />
persiapan RAPBNP 2016 dan<br />
masalah kemudahan berusaha atau<br />
easy doing business dan rencana<br />
kerja pemerintah jangka menengah<br />
dan panjang.<br />
Menteri Keuangan<br />
mengungkapkan pemerintah akan<br />
melakukan utang baru sebesar Rp21<br />
triliun untuk menutup defisit dalam<br />
RAPBNP 2016 yang melebar.<br />
“Kemungkinan defisit melebar<br />
dari 2,15 persen menjadi 2,5 persen<br />
dari PDB karena ada tambahan<br />
belanja 40 triliun (rupia),” kata<br />
Bambang.<br />
Kendati pemerintah telah<br />
memangkas belanja negara, namun<br />
defisit dalam RAPBNP 2016 tetap<br />
bertambah.<br />
Bambang menyebutkan di sisi<br />
belanja negara, belanja kementerian<br />
dan lembaga turun dari Rp784 triliun,<br />
menjadi Rp738 triliun atau turun<br />
sekitar Rp45,5 triliun. Sedangkan<br />
belanja non-kementerian dan lembaga<br />
naik Rp9,6 triliun. /Wahyu Romadhoni<br />
Pertamakalinya,<br />
Pendapatan Telkom<br />
Tembus Rp100 Triliun<br />
ANTARA (JOKOWI) - TINO OKTAVIANO/ AKTUAL (TELKOM)<br />
Direktur Utama PT<br />
Telekomunikasi Indonesia, Tbk<br />
(Telkom) dalam Rapat Umum<br />
Pemegang Saham Terbatas<br />
(RUPST)mengungkapkan<br />
bahwa pada tahun 2015 Telkom<br />
membukukan pendapatan<br />
konsolidasi Rp102,47 triliun atau<br />
tumbuh 14,2 persen.<br />
“Ini pertamakalinya pendapatan<br />
Telkom menembus angka Rp100<br />
triliun. Sehingga telkom dapat<br />
membagikan Dividen senilai Rp9,29<br />
triliun,” ujar Alex Sinaga di Jakarta,<br />
Jumat (22/4).<br />
Pencapaian kinerja perseroan<br />
ditopang dari pertumbuhan segmen<br />
data, internet dan IT service sebesar<br />
37,5 persen. Perseroan juga mencatat<br />
pertumbuhan EBITDA sebesar 12,6<br />
persen menjadi Rp51,42 triliun<br />
dengan marjin EBITDA sebesar 50,2<br />
persen. Sedangkan anak perusahaan<br />
Telkom, Telko<strong>ms</strong>el menyumbang<br />
kontribusi yang besar mencapai 57<br />
persen.<br />
“Biaya operasi naik 15,8 persen<br />
menjadi Rp70,01 triliun sepanjang<br />
2015 seiring dengan pembangunan<br />
infrastruktur dan segmen bisnis,”<br />
tambahnya.<br />
Terkait Capex (Belanja modal),<br />
sepanjang tahun 2015 Telkom<br />
membelanjakan Rp26,4 triliun atau<br />
sekitar 26 persen dari pendapatan<br />
untuk membangun infrastruktur dan<br />
fokus mendukung layanan data.<br />
Sedangkan untuk kuartal<br />
pertama 2016, Telkom membukukan<br />
pendapatan Rp27,54 triliun<br />
bertumbuh 16,6 persen, EBITDA<br />
Rp14,66 triliun bertumbuh 18,8<br />
persen dan laba bersih Rp4,59 triliun<br />
bertumbuh 20,2 persen.<br />
“Segmen data, internet dan IT<br />
Service menyimbang Rp10,3 triliun<br />
meningkat 45,1 persen dibandingkan<br />
periode yang sama tahun lalu,”<br />
pungkasnya. /Ismed<br />
AKTUAL <strong>Edisi</strong> <strong>53</strong> / April - Mei 2016 51