21.02.2013 Views

PT Bank Negara Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan

PT Bank Negara Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan

PT Bank Negara Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

petisi BNI tersebut ditolak dengan alasan dokumen yang diberikan tidak mendukung klaim<br />

<strong>Bank</strong> BNI. Kemudian BNI dengan surat No.LDN/1/1036/R tanggal 16 Desember 2004,<br />

mengusulkan kepada Divisi Kredit Khusus Kantor Pusat <strong>Bank</strong> BNI agar kredit tersebut<br />

dihapus buku dengan pertimbangan sebagai berikut :<br />

1)Telah dicover sepenuhnya dengan provisi 100%;<br />

2)Parmalat Brasil telah menghentikan operasinya, sehingga pengembalian hanya tergantung<br />

pada guarantee yang diberikan Parmalat.<br />

3)Upaya penyelamatan telah dilakukan dengan cara mengajukan klaim kepada Parmalat dan<br />

kasusnya telah dipegang pengadilan Itali, tetapi membutuhkan waktu beberapa tahun<br />

sebelum kasus berakhir.<br />

Permohonan tersebut disetujui oleh Direktur Risk Management dan Direktur Treasury masingmasing<br />

tanggal 22 dan 23 Desember 2004, dan BNI telah melakukan penghapusbukuan pada<br />

tanggal 31 Desember 2004.<br />

Hasil pemeriksaan terhadap proses pengelolaan kredit atas nama Parmalat<br />

menunjukkan beberapa permasalahan sebagai berikut :<br />

1) Pembelian dua buah PN @ US$1,000.00 ribu pada tanggal 1 Desember 2003 tetap<br />

dilakukan walaupun kondisi Parmalat sedang bermasalah<br />

Pada tanggal 30 April 2003, Credit Analyst <strong>Bank</strong> BNI mengajukan transaksi secondary<br />

trade financing berupa pembelian PN milik Parmalat Brasil senilai US$2,000.00 ribu, yang<br />

digaransi oleh Parmalat dan telah disetujui oleh Treasury, Corporate Relationship Manager<br />

(CRM), Deputy General Manager – Operational (DGMO) dan General Manager (GM)<br />

masing-masing pada tanggal 6 Mei 2003. Pembayaran telah dilakukan kepada BSI Soditic<br />

pada tanggal 4 Juni 2003 sebesar US$1,943.10 ribu. Selanjutnya berdasarkan Risk<br />

Assesment and Approval Sheet Secondary Trade Financing Transaction No.F03004<br />

tanggal 28 November 2003, Credit Analyst kembali mengajukan pembelian dua buah PN<br />

milik Parmalat Brasil @ US$1,000.00 ribu atau total sebesar US$2,000.00 ribu yang<br />

ditawarkan oleh Sumitomo. Dalam analisa tersebut antara lain disebutkan bahwa :<br />

a) Perusahaan yang menggaransi (Parmalat) memiliki rating BBB- (cukup) menurut<br />

Standard & Poor’s.<br />

b) Banyak kontroversi yang timbul sehubungan pernyataan Auditor Deloitte & Touche<br />

(KAP yang memeriksa Parmalat) tentang pembatasan yang dilakukan Parmalat<br />

terhadap audit semester I tahun 2003 termasuk informasi yang tidak cukup perihal<br />

investasi Parmalat sebesar EUR477,700.00 ribu pada dana timbal balik (mutual fund).<br />

Hal tersebut menyebabkan pemberhentian sementara atas penjualan saham Parmalat di<br />

bursa serta mundurnya Corporate Finance Officer/CFO (Direktur <strong>Keuangan</strong>) Parmalat.<br />

c) CFO Parmalat yang baru memiliki komitmen untuk mengurangi beban hutang group<br />

Parmalat yang mencapai EUR6,000,000.00 ribu dengan cara menjual setengah dari<br />

asset group yang likuid senilai EUR4,200,000.00 ribu dalam dua tahun mendatang.<br />

d) Harga PN yang ditawarkan menarik dengan hasil USD LIBOR + 2,25% pa atau sama<br />

dengan 3,48% sedangkan dana rata-rata tertimbang (weighted cost of funds) mencapai<br />

2,48% sehingga BNI London mendapat net margin 1%.<br />

Permohonan tersebut pada tanggal 1 Desember 2003 disetujui oleh Treasury, CRM,<br />

DGMO serta GM, sehingga <strong>Bank</strong> BNI kembali membeli dua buah PN Parmalat Brasil<br />

senilai US$2,000.00 ribu. Dengan demikian total PN Parmalat Brasil yang dimiliki <strong>Bank</strong><br />

311

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!