13.05.2013 Views

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau<br />

diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri<br />

Keuangan.<br />

(4) Apabila terjadi pengalihan harta :<br />

a. yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat<br />

(3) huruf a dan huruf b, maka dasar penilaian bagi yang menerima<br />

pengalihan sama dengan nilai sisa buku dari pihak yang melakukan<br />

pengalihan atau nilai yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak;<br />

b. yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat<br />

(3) huruf a, maka dasar penilaian bagi yang menerima pengalihan sama<br />

dengan nilai pasar dari harta tersebut.<br />

(5) Apabila terjadi pengalihan harta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4<br />

ayat (3) huruf c, maka dasar penilaian harta bagi badan yang menerima<br />

pengalihan sama dengan nilai pasar dari harta tersebut.<br />

(6) Persediaan dan pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok<br />

dinilai berdasarkan harga perolehan yang dilakukan secara rata-rata atau<br />

dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama.<br />

Penjelasan Pasal 10<br />

Ketentuan ini mengatur tentang cara penilaian harta, termasuk persediaan,<br />

dalam rangka menghitung penghasilan sehubungan dengan penggunaan<br />

harta dalam perusahaan, menghitung keuntungan atau kerugian apabila<br />

terjadi penjualan atau pengalihan harta, dan penghitungan penghasilan<br />

dari penjualan barang dagangan.<br />

Ayat (1)<br />

Pada umumnya dalam jual beli harta, harga perolehan harta bagi pihak<br />

pembeli adalah harga yang sesungguhnya dibayar dan harga penjualan<br />

bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima. Termasuk<br />

dalam harga perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan<br />

dalam rangka memperoleh harta tersebut, seperti bea masuk, biaya<br />

pengangkutan dan biaya pemasangan.<br />

Dalam jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), maka bagi pihak pembeli nilai<br />

perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dibayar dan bagi pihak<br />

penjual nilai penjualannya adalah jumlah yang seharusnya diterima. Adanya<br />

118 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 17/2000<br />

pengambilalihan usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau<br />

diterima berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri<br />

Keuangan.<br />

(4) Apabila terjadi pengalihan harta :<br />

a. yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat<br />

(3) huruf a dan huruf b, maka dasar penilaian bagi yang menerima<br />

pengalihan sama dengan nilai sisa buku dari pihak yang melakukan<br />

pengalihan atau nilai yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak;<br />

b. yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat<br />

(3) huruf a, maka dasar penilaian bagi yang menerima pengalihan sama<br />

dengan nilai pasar dari harta tersebut.<br />

(5) Apabila terjadi pengalihan harta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4<br />

ayat (3) huruf c, maka dasar penilaian harta bagi badan yang menerima<br />

pengalihan sama dengan nilai pasar dari harta tersebut.<br />

(6) Persediaan dan pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok<br />

dinilai berdasarkan harga perolehan yang dilakukan secara rata-rata atau<br />

dengan cara mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama.<br />

Penjelasan Pasal 10<br />

Ketentuan ini mengatur tentang cara penilaian harta, termasuk persediaan,<br />

dalam rangka menghitung penghasilan sehubungan dengan penggunaan<br />

harta dalam perusahaan, menghitung keuntungan atau kerugian apabila<br />

terjadi penjualan atau pengalihan harta, dan penghitungan penghasilan<br />

dari penjualan barang dagangan.<br />

Ayat (1)<br />

Pada umumnya dalam jual beli harta, harga perolehan harta bagi pihak<br />

pembeli adalah harga yang sesungguhnya dibayar dan harga penjualan<br />

bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima. Termasuk<br />

dalam harga perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan<br />

dalam rangka memperoleh harta tersebut, seperti bea masuk, biaya<br />

pengangkutan dan biaya pemasangan.<br />

Dalam jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), maka bagi pihak pembeli nilai<br />

perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dibayar dan bagi pihak<br />

penjual nilai penjualannya adalah jumlah yang seharusnya diterima. Adanya<br />

Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 36/2008<br />

119

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!