13.05.2013 Views

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pasal 23<br />

(1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk<br />

apapun yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah, Subjek<br />

Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap,<br />

atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam<br />

negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib<br />

membayarkan :<br />

a. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas :<br />

1) dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;<br />

2) bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;<br />

3) royalti;<br />

4) hadiah dan penghargaan selain yang telah dipotong Pajak<br />

Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf<br />

e;<br />

b. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto dan bersifat final atas<br />

bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi;<br />

c. sebesar 15% (lima belas persen) dari perkiraan penghasilan neto atas :<br />

1) sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;<br />

2) imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa<br />

konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah<br />

dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal<br />

21.<br />

198 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 17/2000<br />

Ayat (2)<br />

Cukup jelas.<br />

Ayat (3)<br />

Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dibuktikan oleh Wajib Pajak,<br />

antara lain, dengan cara menunjukkan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak.<br />

Pasal 23<br />

(1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk<br />

apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh<br />

tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam<br />

negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan<br />

perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau<br />

bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan:<br />

a. sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto atas:<br />

1. dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;<br />

2. bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;<br />

3. royalti; dan<br />

4. hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah<br />

dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21<br />

ayat (1) huruf e;<br />

b. dihapus;<br />

c. sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto atas:<br />

1. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta,<br />

kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan<br />

harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud<br />

dalam Pasal 4 ayat (2); dan<br />

2. imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa<br />

konstruksi, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah<br />

dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal<br />

21.<br />

(1a) Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan<br />

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memiliki Nomor Pokok Wajib<br />

Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus<br />

persen) daripada tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1).<br />

Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 36/2008<br />

199

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!