13.05.2013 Views

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

e. Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak<br />

Penghasilan yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari<br />

angsuran bulanan sebelum pembetulan;<br />

f. Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak.<br />

(7) Penghitungan besarnya angsuran pajak bagi Wajib Pajak baru, bank, Badan<br />

Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Wajib Pajak tertentu<br />

lainnya termasuk Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu diatur<br />

dengan Keputusan Menteri Keuangan.<br />

(8) Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang bertolak ke luar negeri wajib membayar<br />

pajak yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.<br />

(9) Pajak yang telah dibayar sendiri dalam tahun berjalan oleh Wajib Pajak<br />

orang pribadi pengusaha tertentu merupakan pelunasan pajak yang<br />

terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan, kecuali apabila Wajib Pajak<br />

yang bersangkutan menerima atau memperoleh penghasilan lain yang<br />

tidak dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final menurut Undangundang<br />

ini.<br />

Penjelasan Pasal 25<br />

Ayat (1)<br />

Ketentuan ini mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan<br />

yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sendiri dalam tahun berjalan.<br />

Contoh 1:<br />

Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan<br />

212 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 17/2000<br />

e. Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak<br />

Penghasilan yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari<br />

angsuran bulanan sebelum pembetulan; dan<br />

f. terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak.<br />

(7) Menteri Keuangan menetapkan penghitungan besarnya angsuran pajak<br />

bagi:<br />

a. Wajib Pajak baru;<br />

b. bank, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, Wajib Pajak<br />

masuk bursa, dan Wajib Pajak lainnya yang berdasarkan ketentuan<br />

peraturan perundang-undangan harus membuat laporan keuangan<br />

berkala; dan<br />

c. Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu dengan tarif paling<br />

tinggi 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen) dari peredaran bruto.<br />

(8) Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki Nomor Pokok<br />

Wajib Pajak dan telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun yang bertolak<br />

ke luar negeri wajib membayar pajak yang ketentuannya diatur dengan<br />

Peraturan Pemerintah.<br />

(8a) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) berlaku sampai dengan<br />

tanggal 31 Desember 2010.<br />

(9) Dihapus.<br />

Penjelasan pasal 25<br />

Ayat (1)<br />

Ketentuan ini mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan<br />

yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sendiri dalam tahun berjalan.<br />

Contoh 1:<br />

Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan<br />

Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 36/2008<br />

213

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!