13.05.2013 Views

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

PersandinganUUPPh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

untuk sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta<br />

adalah perkiraan penghasilan neto.<br />

Penghasilan berupa imbalan jasa yang wajib dilakukan pemotongan pajak<br />

adalah jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, dan<br />

jasa lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak selain jasa yang telah<br />

dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21.<br />

Atas penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi<br />

dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dan bersifat final. Atas<br />

penghasilan berupa bunga simpanan koperasi yang tidak melebihi batas<br />

yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan yang dibayarkan<br />

koperasi kepada anggotanya tidak dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23.<br />

Ayat (2)<br />

Agar ketentuan ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dinamis sesuai<br />

dengan perkembangan dunia usaha, maka Direktur Jenderal Pajak diberi<br />

wewenang untuk menetapkan jenis-jenis jasa lain dan besarnya perkiraan<br />

penghasilan neto. Dalam menetapkan besarnya perkiraan penghasilan<br />

neto, Direktur Jenderal Pajak selain memanfaatkan data dan informasi<br />

intern, dapat memperhatikan pendapat dan informasi dari pihak-pihak<br />

yang terkait.<br />

Ayat (3)<br />

Cukup jelas<br />

Ayat (4)<br />

Cukup jelas<br />

Pasal 24<br />

(1) Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari<br />

luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh<br />

dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini<br />

dalam tahun pajak yang sama.<br />

(2) Besarnya kredit pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar<br />

pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak<br />

boleh melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undangundang<br />

ini.<br />

202 Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 17/2000<br />

Ayat (1a)<br />

Kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak dapat dibuktikan oleh Wajib Pajak,<br />

antara lain, dengan cara menunjukkan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak.<br />

Ayat (2)<br />

Cukup jelas.<br />

Ayat (3)<br />

Cukup jelas.<br />

Ayat (4)<br />

Cukup jelas.<br />

Pasal 24<br />

(1) Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari<br />

luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh<br />

dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini<br />

dalam tahun pajak yang sama.<br />

(2) Besarnya kredit pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar<br />

pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak<br />

boleh melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undangundang<br />

ini.<br />

Susunan Dalam Satu Naskah UU No. 7/1983 STDD No. 36/2008<br />

203

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!