13.05.2013 Views

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

Pajak Penghasilan<br />

Pasal 19<br />

(1) Menteri Keuangan berwenang menetapkan peraturan tentang penilaian<br />

kembali aktiva dan faktor penyesuaian apabila terjadi ketidaksesuaian<br />

antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena perkembangan<br />

harga.<br />

(2) Atas selisih penilaian kembali aktiva sebagaimana dimaksud pada<br />

ayat (1) diterapkan tarif Pajak tersendiri dengan Peraturan Menteri<br />

Keuangan sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).<br />

Penjelasan Pasal 19<br />

Ayat (1)<br />

Adanya perkembangan harga yang mencolok atau<br />

perubahan kebijakan di bidang moneter dapat menyebabkan<br />

kekurangserasian antara biaya dan penghasilan, yang dapat<br />

mengakibatkan timbulnya beban pajak yang kurang wajar.<br />

Dalam keadaan demikian, Menteri Keuangan diberi wewenang<br />

menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aktiva tetap<br />

(revaluasi) atau indeksasi biaya dan penghasilan.<br />

Ayat (2)<br />

Cukup jelas.<br />

BAB V<br />

PELUNASAN PAJAK DALAM TAHUN BERJALAN<br />

Pasal 20<br />

(1) Pajak yang diperkirakan akan terutang dalam suatu tahun pajak, dilunasi<br />

oleh Wajib Pajak dalam tahun pajak berjalan melalui pemotongan dan<br />

pemungutan pajak oleh pihak lain, serta pembayaran pajak oleh Wajib<br />

Pajak sendiri.<br />

(2) Pelunasan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk<br />

setiap bulan atau masa lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.<br />

(3) Pelunasan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan<br />

angsuran pajak yang boleh dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan<br />

yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan, kecuali untuk<br />

penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final.<br />

Penjelasan Pasal 20<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

254 255<br />

Ayat (1)<br />

Agar pelunasan pajak dalam tahun pajak berjalan mendekati<br />

jumlah pajak yang akan terutang untuk tahun pajak yang<br />

bersangkutan, maka pelaksanaannya dilakukan melalui:<br />

a. pemotongan pajak oleh pihak lain dalam hal diperoleh<br />

penghasilan oleh Wajib Pajak dari pekerjaan, jasa atau kegiatan<br />

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, pemungutan pajak<br />

atas penghasilan dari usaha sebagaimana dimaksud dalam<br />

Pasal 22, dan pemotongan pajak atas penghasilan dari<br />

modal, jasa dan kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud<br />

dalam Pasal 23.<br />

b. pembayaran oleh Wajib Pajak sendiri sebagaimana dimaksud<br />

dalam Pasal 25.<br />

Ayat (2)<br />

Pada dasarnya pelunasan pajak dalam tahun berjalan dilakukan<br />

untuk setiap bulan, namun Menteri Keuangan dapat menentukan<br />

masa lain, seperti saat dilakukannya transaksi atau saat diterima<br />

atau diperolehnya penghasilan, sehingga pelunasan pajak dalam<br />

tahun berjalan dapat dilaksanakan dengan baik.<br />

Ayat (3)<br />

Pelunasan pajak dalam tahun pajak berjalan merupakan angsuran<br />

pembayaran pajak yang nantinya boleh diperhitungkan dengan<br />

cara mengkreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang<br />

Pajak Penghasilan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!