PersandinganUUPerpajakan
PersandinganUUPerpajakan
PersandinganUUPerpajakan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Huruf k<br />
Jasa tenaga kerja meliputi:<br />
1. jasa tenaga kerja;<br />
2. jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia<br />
tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari<br />
tenaga kerja tersebut; dan<br />
3. jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.<br />
Huruf l<br />
Jasa perhotelan meliputi:<br />
1. jasa penyewaan kamar, termasuk tambahannya di hotel,<br />
rumah penginapan, motel, losmen, hostel, serta fasilitas<br />
yang terkait dengan kegiatan perhotelan untuk tamu yang<br />
menginap; dan<br />
2. jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau<br />
pertemuan di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, dan<br />
hostel.<br />
Huruf m<br />
Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan<br />
pemerintahan secara umum meliputi jenis-jenis jasa yang<br />
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, antara lain pemberian<br />
Izin Mendirikan Bangunan, pemberian lzin Usaha Perdagangan,<br />
pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, dan pembuatan Kartu<br />
Tanda Penduduk.<br />
Huruf n<br />
Yang dimaksud dengan “jasa penyediaan tempat parkir” adalah<br />
jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik<br />
tempat parkir dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat<br />
parkir dengan dipungut bayaran.<br />
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah<br />
SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />
328 329<br />
Huruf o<br />
Yang dimaksud dengan “jasa telepon umum dengan<br />
menggunakan uang logam” adalah jasa telepon umum dengan<br />
menggunakan uang logam atau koin, yang diselenggarakan oleh<br />
pemerintah maupun swasta.<br />
Huruf p<br />
Cukup jelas.<br />
Huruf q<br />
Cukup jelas.<br />
Pasal 5<br />
(1) Di samping pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana<br />
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dikenai juga Pajak Penjualan atas<br />
Barang Mewah terhadap:<br />
a. penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang<br />
dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di<br />
dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;<br />
dan<br />
b. impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah.<br />
(2) Pajak Penjualan atas Barang Mewah dikenakan hanya 1 (satu) kali<br />
pada waktu penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah<br />
oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor Barang<br />
Kena Pajak yang tergolong mewah.<br />
Penjelasan Pasal 5<br />
Ayat (1)<br />
Atas penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah oleh<br />
produsen atau atas impor Barang Kena Pajak yang tergolong<br />
mewah, di samping dikenai Pajak Pertambahan Nilai, dikenai<br />
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah