13.05.2013 Views

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

Pajak Penghasilan<br />

BAB VII<br />

KETENTUAN LAIN-LAIN<br />

Pasal 31A<br />

(1) Kepada Wajib Pajak yang melakukan penanaman modal dibidangbidang<br />

usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu yang<br />

mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional dapat diberikan fasilitas<br />

perpajakan dalam bentuk:<br />

a. pengurangan penghasilan neto paling tinggi 30% (tiga puluh<br />

persen) dari jumlah penanaman yang dilakukan;<br />

b. penyusutan dan amortisasi yang dipercepat;<br />

c. kompensasi kerugian yang lebih lama, tetapi tidak lebih dari 10<br />

(sepuluh) tahun; dan<br />

d. pengenaan Pajak Penghasilan atas dividen sebagaimana<br />

dimaksud dalam Pasal 26 sebesar 10% (sepuluh persen),<br />

kecuali apabila tarif menurut perjanjian perpajakan yang berlaku<br />

menetapkan lebih rendah.<br />

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bidang-bidang usaha tertentu dan/<br />

atau daerah-daerah tertentu yang mendapat prioritas tinggi dalam<br />

skala nasional serta pemberian fasilitas perpajakan sebagaimana<br />

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.<br />

Penjelasan Pasal 31A<br />

Ayat (1)<br />

Salah satu prinsip yang perlu dipegang teguh di dalam Undang-<br />

Undang perpajakan adalah diterapkannya perlakuan yang sama<br />

terhadap semua Wajib Pajak atau terhadap kasus-kasus dalam<br />

bidang perpajakan yang hakikatnya sama, dengan berpegang<br />

pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena<br />

itu, setiap kemudahan dalam bidang perpajakan jika benar-benar<br />

diperlukan harus mengacu pada kaidah di atas dan perlu dijaga<br />

agar di dalam penerapannya tidak menyimpang dari maksud dan<br />

tujuan diberikannya kemudahan tersebut.<br />

Tujuan diberikannya kemudahan pajak ini adalah untuk mendorong<br />

kegiatan investasi langsung di Indonesia baik melalui penanaman<br />

modal asing maupun penanaman modal dalam negeri di bidangbidang<br />

usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu yang<br />

mendapat prioritas tinggi dalam skala nasional.<br />

Ketentuan ini juga dapat digunakan untuk menampung<br />

kemungkinan perjanjian dengan negara-negara lain dalam bidang<br />

perdagangan, investasi, dan bidang lainnya.<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

288 289<br />

Dihapus<br />

Ayat (2)<br />

Cukup jelas.<br />

Penjelasan Pasal 31B<br />

Cukup jelas<br />

Pasal 31B<br />

Pasal 31C<br />

(1) Penerimaan negara dari Pajak Penghasilan orang pribadi dalam<br />

negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dipotong oleh pemberi<br />

kerja dibagi dengan imbangan 80% untuk Pemerintah Pusat dan 20%<br />

untuk Pemerintah Daerah tempat Wajib Pajak terdaftar.<br />

(2) Dihapus.<br />

Penjelasan Pasal 31C<br />

Cukup jelas<br />

Pajak Penghasilan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!