13.05.2013 Views

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ayat (7a)<br />

Ayat (8)<br />

Cukup jelas.<br />

Pada prinsipnya setiap Wajib Pajak Pajak Penghasilan diwajibkan<br />

menyampaikan Surat Pemberitahuan. Dengan pertimbangan<br />

efisiensi atau pertimbangan lainnya, Menteri Keuangan dapat<br />

menetapkan Wajib Pajak Pajak Penghasilan yang dikecualikan<br />

dari kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan, misalnya<br />

Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh<br />

penghasilan di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak, tetapi<br />

karena kepentingan tertentu diwajibkan memiliki Nomor Pokok<br />

Wajib Pajak.<br />

28<br />

laporan keuangan dari masing-masing Wajib Pajak.<br />

(4b) Dalam hal laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan<br />

Pasal 4<br />

(1) Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan<br />

dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya.<br />

(2) Surat Pemberitahuan Wajib Pajak badan harus ditandatangani oleh<br />

pengurus atau direksi.<br />

(3) Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa<br />

khusus untuk mengisi dan menandatangani Surat Pemberitahuan, surat<br />

kuasa khusus tersebut harus dilampirkan pada Surat Pemberitahuan.<br />

(4) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak yang<br />

wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan<br />

keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan<br />

lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena<br />

Pajak.<br />

(4a) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah<br />

(4a) diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak dilampirkan pada Surat<br />

Pemberitahuan, Surat Pemberitahuan dianggap tidak lengkap dan<br />

tidak jelas, sehingga Surat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan<br />

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (7) huruf b.<br />

(5) Tata cara penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan diatur<br />

dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.<br />

Penjelasan Pasal 4<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

28 29<br />

Ayat (1)<br />

Ayat (2)<br />

Ayat (3)<br />

Ayat (4)<br />

Cukup jelas.<br />

Cukup jelas.<br />

Cukup jelas.<br />

Cukup jelas.<br />

Ayat (4a)<br />

Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan masing-masing Wajib<br />

Pajak adalah laporan keuangan hasil kegiatan usaha masingmasing<br />

Wajib Pajak.<br />

Contoh:<br />

PT A memiliki saham pada PT B dan PT C. Dalam contoh tersebut,<br />

PT A mempunyai kewajiban melampirkan laporan keuangan<br />

konsolidasi PT A dan anak perusahaan, juga melampirkan laporan<br />

keuangan atas usaha PT A (sebelum dikonsolidasi), sedangkan<br />

PT B dan PT C wajib melampirkan laporan keuangan masingmasing,<br />

bukan laporan keuangan konsolidasi.<br />

Ayat (4b)<br />

Cukup jelas.<br />

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!