13.05.2013 Views

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

70<br />

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tersebut diterbitkan<br />

setelah dilakukan pemeriksaan atas Surat Pemberitahuan<br />

yang disampaikan Wajib Pajak yang menyatakan kurang bayar,<br />

nihil, atau lebih bayar yang tidak disertai dengan permohonan<br />

pengembalian kelebihan pembayaran pajak.<br />

Apabila Wajib Pajak setelah menerima Surat Ketetapan Pajak<br />

Lebih Bayar dan menghendaki pengembalian kelebihan<br />

pembayaran pajak, wajib mengajukan permohonan tertulis<br />

sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (2).<br />

Ayat (2)<br />

Ayat (3)<br />

Cukup jelas.<br />

Cukup jelas.<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan<br />

Pasal 17A<br />

(1) Direktur Jenderal Pajak, setelah melakukan pemeriksaan, menerbitkan<br />

Surat Ketetapan Pajak Nihil apabila jumlah kredit pajak atau jumlah<br />

pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,<br />

atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada<br />

pembayaran pajak.<br />

(2) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil diatur dengan atau<br />

berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.<br />

Penjelasan Pasal 17A<br />

Ayat (1)<br />

Menurut ketentuan ayat ini, Surat Ketetapan Pajak Nihil diterbitkan<br />

untuk:<br />

a. Pajak Penghasilan apabila jumlah kredit pajak sama dengan<br />

pajak yang terutang atau pajak yang tidak terutang dan tidak<br />

ada kredit pajak;<br />

b. Pajak Pertambahan Nilai apabila jumlah kredit pajak sama<br />

dengan jumlah pajak yang terutang, atau pajak tidak terutang<br />

dan tidak ada kredit pajak. Jika terdapat pajak yang dipungut<br />

oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai, jumlah pajak<br />

yang terutang dihitung dengan cara jumlah Pajak Keluaran<br />

dikurangi dengan pajak yang dipungut oleh Pemungut Pajak<br />

Pertambahan Nilai tersebut; atau<br />

c. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah apabila jumlah pajak<br />

yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang atau<br />

pajak tidak terutang dan tidak ada pembayaran pajak.<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

70 71<br />

Ayat (2)<br />

Cukup jelas.<br />

Pasal 17B<br />

(1) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan atas<br />

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, selain<br />

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari Wajib<br />

Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C dan Wajib Pajak<br />

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17D, harus menerbitkan<br />

surat ketetapan pajak paling lama 12 (dua belas) bulan sejak surat<br />

permohonan diterima secara lengkap.<br />

(1a) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku terhadap<br />

Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan<br />

tindak pidana di bidang perpajakan, yang ketentuannya diatur dengan<br />

atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.<br />

(2) Apabila setelah melampaui jangka waktu sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (1) Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan,<br />

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap<br />

dikabulkan dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar harus diterbitkan<br />

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!