13.05.2013 Views

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

PersandinganUUPerpajakan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Penjelasan Pasal 8<br />

Ayat (1)<br />

Jangka waktu 1 (satu) tahun takwim adalah dari 1 Januari sampai<br />

dengan 31 Desember.<br />

Ayat (2)<br />

Karena tahun pajak dimulai pada tanggal 1 Januari, maka<br />

keadaan obyek pajak pada tanggal tersebut merupakan saat<br />

yang menentukan pajak yang terhutang.<br />

Contoh :<br />

a. Obyek pajak pada tanggal 1 Januari 1986 berupa tanah dan<br />

bangunan.<br />

Pada tanggal 10 Januari 1986 bangunannya terbakar, maka<br />

pajak yang terhutang tetap berdasarkan keadaan obyek<br />

pajak pada tanggal 1 Januari 1986, yaitu keadaan sebelum<br />

bangunan tersebut terbakar;<br />

b. Obyek pajak pada tanggal 1 Januari 1986 berupa sebidang<br />

tanah tanpabangunan di atasnya.<br />

Ayat (3)<br />

Pada tanggal 10 Agustus 1986 dilakukan pendataan, ternyata<br />

di atas tanah tersebut telah berdiri suatu bangunan, maka<br />

pajak yang terhutang untuk tahun 1986 tetap dikenakan<br />

pajak berdasarkan keadaan pada tanggal 1 Januari 1986.<br />

Sedangkan bangunannya baru akan dikenakan pada tahun<br />

1987.<br />

Tempat pajak yang terhutang untuk Kotamadya Batam, di wilayah<br />

propinsi daerah tingkat I yang bersangkutan.<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

Pajak Bumi dan Bangunan<br />

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN<br />

404 405<br />

BAB VII<br />

PENDAFTARAN, SURAT PEMBERITAHUAN OBYEK PAJAK,<br />

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG,<br />

DAN SURAT KETETAPAN PAJAK<br />

Pasal 9<br />

(1) Dalam rangka pendataan, subyek pajak wajib mendaftarkan obyek<br />

pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Obyek Pajak.<br />

(2) Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat<br />

(1) harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani<br />

dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah<br />

kerjanya meliputi letak obyek pajak, selambat-lambatnya 30 (tiga<br />

puluh) hari setelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Obyek<br />

Pajak oleh subyek pajak.<br />

(3) Pelaksanaan dan tata cara pendaftaran obyek pajak sebagaimana<br />

dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri<br />

Keuangan.<br />

Penjelasan Pasal 9<br />

Ayat (1)<br />

Dalam rangka pendataan, wajib pajak akan diberikan surat<br />

Pemberitahuan Obyek Pajak untuk diisi dan dikembalikan<br />

kepada Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak yang pernah<br />

dikenakan IPEDA tidak wajib mendaftarkan obyek pajaknya<br />

kecuali kalau ia menerima SPOP, maka dia wajib mengisinya dan<br />

mengembalikannya kepada Direktorat Jenderal Pajak.<br />

Ayat (2)<br />

Yang dimaksud dengan jelas, benar dan lengkap adalah :<br />

Jelas dimaksudkan agar penulisan data yang diminta dalam Surat<br />

Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP) dibuat sedemikian rupa<br />

Pajak Bumi dan Bangunan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!