02.06.2013 Views

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam pengeluaran sertifikat wilayah leluhur dan sertifikat tanah,<br />

sehingga menawarkan pada masyarakat adat cara mengamankan<br />

kepemilikan atas tanah mereka. IPRA membedakan dua jenis<br />

wilayah masyarakat adat: wilayah leluhur dan tanah leluhur.<br />

Wilayah leluhur <strong>di</strong>definisikan sebagai "daerah yang umumnya<br />

<strong>di</strong>miliki komunitas budaya adat/masyarakat adat, yang ter<strong>di</strong>ri dari<br />

tanah, perairan pedalaman, pesisir, dan sumber daya alam, yang<br />

<strong>di</strong>pegang <strong>di</strong> bawah klaim kepemilikan, yang <strong>di</strong>duduki atau <strong>di</strong>miliki<br />

oleh masyarakat adat, oleh mereka sen<strong>di</strong>ri atau melalui nenek<br />

moyang mereka, secara komunal atau in<strong>di</strong>vidu sejak zaman dahulu,<br />

terus menerus sampai sekarang, kecuali saat terganggu oleh perang,<br />

keadaan terpaksa (force majeure) atau penggusuran paksa dengan<br />

kekerasan, penipuan/tipu daya atau sebagai akibat dari proyekproyek<br />

pemerintah atau adanya transaksi sukarela lainnya yang<br />

<strong>di</strong>setujui pemerintah dan in<strong>di</strong>vidu/perusahaan, dan yang <strong>di</strong>perlukan<br />

untuk menjamin kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya<br />

mereka." Menurut IPRA, wilayah leluhur tidak hanya mencakup<br />

tanah tetapi juga sumber dayanya. Sedang untuk proses untuk<br />

mendapat CADC, komunitas adat <strong>di</strong>wajibkan untuk menyerahkan<br />

bukti klaim mereka atas daerah tertentu. NCIP memberikan<br />

Sertifikat Wilayah Leluhur (Certificate of Ancestral Domain<br />

Title/CADT) untuk pemohonan yang <strong>di</strong>setujui.<br />

Tanah leluhur, <strong>di</strong> sisi lain, adalah "tanah yang <strong>di</strong>duduki, <strong>di</strong>miliki<br />

dan <strong>di</strong>gunakan oleh in<strong>di</strong>vidu, keluarga dan klan yang merupakan<br />

anggota masyarakat adat sejak zaman dahulu, oleh mereka sen<strong>di</strong>ri<br />

atau lewat kepentingan pendahulu mereka, berdasar klaim<br />

kepemilikan in<strong>di</strong>vidu atau kelompok tra<strong>di</strong>sional, terus menerus<br />

sampai sekarang, kecuali ketika terganggu oleh perang, keadaan<br />

memaksa (force majeure) atau penggusuran paksa, penipuan/tipu<br />

daya atau sebagai akibat dari proyek-proyek pemerintah atau<br />

adanya transaksi sukarela lainnya yang <strong>di</strong>setujui pemerintah dan<br />

in<strong>di</strong>vidu/perusahaan, termasuk, namun tidak terbatas pada, kapling<br />

rumah, sawah, hutan priba<strong>di</strong>, pertanian ladang dan kapling pohon."<br />

NCIP memberikan Sertifikat Tanah Leluhur (Certificate of<br />

Ancestral Land Title/CALT) untuk permohonan tanah leluhur yang<br />

<strong>di</strong>setujui.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!