02.06.2013 Views

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>di</strong>miliki oleh anggota KASAMAKA, keluarganya berhak untuk<br />

mencalonkan satu pekerja untuk bekerja <strong>di</strong> perkebunan secara tetap.<br />

Rata-rata, pekerja mendapatkan PhP 200 sehari. Organisasi ini juga<br />

berfungsi sebagai kontraktor tenaga kerja selama musim panen dan<br />

tanam, yang menagih biaya layanan sebesar 15% pada buruh<br />

musiman yang <strong>di</strong>sewa oleh perusahaan. Meskipun mayoritas<br />

penduduk barangay adalah suku Higaonon, sebagian besar anggota<br />

KASAMAKA adalah suku Dumagat atau pendatang dari daerah<br />

lain.<br />

Barangay Hagpa adalah target lain dari ekspansi perusahaan. Tidak<br />

seperti barangay Kalabugao, barangay Hagpa dengan 13 sitios<br />

<strong>di</strong>kelilingi wilayah leluhur seluas 14.000 hektar yang sudah<br />

mendapat CADT pada 2008. Tidak seperti penggugat CADT<br />

lainnya, suku Agtulawon-Mintapod Higaonon Cumadon<br />

(AGMIHICU - "Suku Higaonon murni <strong>di</strong> wilayah leluhur Mintapod<br />

dan Agtulawon") memiliki 2 pemimpin, penggugat kepala untuk<br />

CADT dan seorang Presiden yang bertanggungjawab atas kegiatan<br />

pengembangan ekonomi. Sang Presiden, Agulio Nanolan, adalah<br />

mantan pemimpin barangay dan kini anggota dewan kota. Dia<br />

<strong>di</strong>laporkan memfasilitasi penandatanganan kontrak antara<br />

AGMIHICU dan Nakeen meskipun mendapat penolakan dari<br />

sejumlah datu, termasuk penggugat kepala, datu Amay<br />

Mantangkilan Cumatang.<br />

Meskipun baru 200 hektar dari wilayah leluhur telah <strong>di</strong>konversi<br />

menja<strong>di</strong> perkebunan kelapa sawit, konflik sudah terja<strong>di</strong> antara<br />

mereka yang menentang keha<strong>di</strong>ran kelapa sawit <strong>di</strong> wilayah leluhur<br />

mereka dan mereka yang tertarik dengan penawaran perusahaan.<br />

Dilaporkan bahwa banyak anggota dewan suku dari 13 sitios<br />

barangay Hagpa mendukung kontrak pengembangan itu. Pihak<br />

Dumagat menyatakan keprihatinan bahwa ada beberapa pemimpin<br />

Higaonon mndukung ekspansi kelapa sawit. Seperti yang<br />

<strong>di</strong>ungkapkan seorang pejabat setempat, “nisugot mi ato nga mag<br />

CADT mapangalagaan ang yutang kabilin apan ang usa ka datu<br />

nga hinuon mag-una una sugot nga mapasulod ang A. Brown <strong>di</strong>nhi”<br />

("Kami mengajukan CADT untuk melindungi tanah leluhur.<br />

Namun, seorang datu menyetujui masuknya A. Brown <strong>di</strong> sini").<br />

Anggota masyarakat lainnya, Hiagaonon dan Dumagat, menentang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!