Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme
Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme
Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dorongan dan dukungan dari pemerintah nasional dan sering kali<br />
<strong>di</strong>tujukan untuk pengembangan pertanian atau industri.<br />
Land tenure: hubungan, yang <strong>di</strong>definisikan secara hukum atau<br />
secara adat, antar masyarakat, secara in<strong>di</strong>vidu atau kelompok, terkait<br />
lahan. Kategori-kategori dalam penguasaan lahan mencakup priba<strong>di</strong>,<br />
komunal, akses terbuka dan Negara. Aturan-aturan penguasaan<br />
mendefinisikan pengalokasian hak milik atas lahan dalam<br />
masyarakat. Aturan-aturan ini mendefinisikan bagaimana akses<br />
<strong>di</strong>berikan terhadap hak untuk memanfaatkan, mengendalikan dan<br />
mengalihkan lahan, serta tanggung jawab dan batasan-batasan<br />
terkait. Dalam terminologi sederhana, sistem penguasaan lahan<br />
menetapkan siapa dapat memanfaatkan sumber daya apa selama<br />
berapa lama dan dalam kon<strong>di</strong>si apa.<br />
Leaseback: sebuah transaksi finansial, <strong>di</strong> mana orang menjual suatu<br />
aset, seperti tanah dan menyewanya untuk suatu periode yang<br />
panjang. Karenanya, sang penjual masih terus dapat memanfaatkan<br />
aset tersebut tapi sudah tidak memiliki hak milik atasnya. Setelah<br />
membeli suatu aset, sang pemilik membuat kesepakatan jangka<br />
panjang <strong>di</strong> mana aset tersebut <strong>di</strong>sewakan kepada sang penjual<br />
dengan harga yang <strong>di</strong>sepakati.<br />
Leasehold: real property (real estate) yang <strong>di</strong>pegang oleh<br />
pengguna/penyewa (tenant atau lessee) berdasarkan sebuah<br />
perjanjian sewa selama periode tertentu, umumnya dengan syaratsyarat<br />
yang tertulis dalam kesepakatan tersebut, setelah masa sewa<br />
berakhir, properti itu akan <strong>di</strong>kembalikan kepada pemiliknya<br />
(freehold owner) atau kepada pemberi sewa (lessor).<br />
Legal pluralism: keberadaan bersama dan interaksi antara beberapa<br />
tata tertib hukum seperti hukum internasional, negara, adat, agama,<br />
proyek dan lokal, yang seluruhnya dapat bertindak sebagai landasan<br />
untuk mengklaim hak milik. Dalam sebuah proses yang <strong>di</strong>sebut<br />
sebagai “forum shopping”, orang mungkin cenderung untuk<br />
memilih salah satu kerangka kerja hukum ini sebagai basis klaim<br />
mereka atas sebuah sumber daya. Keberadaan beberapa kerangka<br />
kerja hukum, dengan demikian, dapat memungkinkan adanya<br />
fleksibilitas yang cukup bagi orang untuk bergerak bebas dalam<br />
pemanfaatan sumber daya alam dan tanah. Pluralisme hukum juga<br />
mencerminkan <strong>di</strong>namika hak milik, karena kerangka kerja hukum<br />
5