Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

More documents

Recommendations

Info

Indigenous Peoples/UNDRIP) dalam Pasal 3, yang berbunyi: masyarakat adat memiliki hak untuk “secara bebas menentukan status politik mereka dan secara bebas berupaya mencapai pembangunan ekonomi, sosial dan budaya mereka” serta Pasal 4, yang berbunyi: “masyarakat adat, dalam melaksanakan haknya untuk menentukan nasibnya sendiri, memiliki hak atas otonomi atau kelola mandiri dalam hal-hal terkait urusan-urusan didalam dan setempat mereka, serta jalan dan cara untuk mendanai fungsi otonomi mereka.” (lihat “Free, Prior and Informed Consent (FPIC)”) Social Impact Assessment (SIA): sebuah prosedur yang membentuk bagian dari perencanaan formal dan proses persetujuan bagi proyek-proyek pembangunan di beberapa negara untuk menggolongkan dan mengkaji dampak pembangunan besar terhadap populasi, kelompok atau pemukiman. 5 SIA sering kali dilakukan sebagai bagian dari, atau tambahan pada, Analisa Dampak Lingkungan, namun kajian ini masih belum diadopsi secara luas seperti halnya EIA dalam sistem perencanaan formal, sehingga sering kali memainkan peran kurang berarti dalam kombinasi penilaian-penilaian lingkungan dan sosial. (Lihat “Environmental Impact Assessment (EIA)”) Smallholder: petani yang menanam kelapa sawit, kadang-kadang bersama produksi subsisten tanaman lainnya, di mana keluarga menyediakan sebagian besar tenaga kerja yang dibutuhkan dan lahan pertanian menyediakan sumber utama pendapatan dan di mana luasan kebun kelapa sawit umumnya kurang dari 50 hektar. (definisi RSPO) (lihat “schemed smallholder”, “independent smallholder”) Special Agricultural and Business Lease (SABL): di Papua Nugini, yaitu sebuah proses yang disebut “lease-leaseback’ (sewadisewakan kembali) di mana negara dapat menyewa tanah adat yang secara teoritis didapat atas persetujuan dari pemilik adatnya dan menyewakan kembali lahan tersebut untuk keperluan pengembangan pertanian atau ekonomi. Menurut kesepakatan sewa ini, pemerintah menyewa tanah adat dari pemilik tradisionalnya dan menyewakannya kembali, umumnya ke pihak ketiga, dengan penangguhan hak-hak adat atas lahan tersebut selama periode penyewaan. 8
Slash and burn agriculture: (Lihat “swidden agriculture”) Swidden agriculture: sebuah teknik pertanian yang mencakup pembukaan hutan (untuk ladang) secara bergantian dan periode tanam yang singkat yang diselingi masa bera yang panjang agar hutan tumbuh dan tanah pulih kembali. Swidden (atau pertanian tebang dan bakar) melibatkan penebangan dan pembakaran hutan atau kawasan berhutan untuk membuat ladang. “Vacant” land: lihat “idle” land”. Catatan akhir 1 OHCHR 2007 2 FOE 2005 3 Meinzen-Dick & Pradhan 2002 4 Colchester & Lumuru 2005 5 International Association for Impact Assessment (IAIA) 9
Page 1 and 2:
Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tengg
Page 3 and 4:
Buku ini adalah buku keenam dalam s
Page 5 and 6:
Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tengg
Page 7 and 8:
Kami ucapkan terima kasih kepada se
Page 9 and 10:
ersama menghadapi risiko privatisas
Page 11 and 12:
Daftar Singkatan 5MHRP 5-Million He
Page 13 and 14:
DARAB Department of Agrarian Reform
Page 15 and 16:
MAFF Ministry of Agriculture, Fores
Page 17 and 18:
RECOFTC Center for People and Fores
Page 19 and 20:
Sampai saat ini, sebagian besar per
Page 21 and 22:
Negara Ekspor CPO (metrik ton) Impo
Page 23 and 24:
PNG 0,5 juta 2 juta - 5 juta Umumny
Page 25 and 26:
menunjukkan Filipina mungkin akan s
Page 27 and 28:
Konvergensi krisis global (keuangan
Page 29 and 30:
pengolahan mereka sementara biaya d
Page 31 and 32:
dan penggunaan lahan, terutama kare
Page 33 and 34:
yang relatif mandiri yang lebih men
Page 35 and 36:
modal dan likuiditas yang memadai u
Page 37 and 38:
umumnya menjadi alasan paling jelas
Page 39 and 40:
perbaikan standar yang dirancang ba
Page 41 and 42:
Pola suram lain yang teramati dari
Page 43 and 44:
34 Sirait 2009. 35 Colchester & Fay
Page 45 and 46:
di Eropa dan Amerika Serikat. Akiba
Page 47 and 48:
Sekitar 90% dari total lahan yang d
Page 49 and 50:
hektar, angka ini tampaknya amat ke
Page 51 and 52:
4) UU Pengembangan Tanah tahun 1983
Page 53 and 54:
Sistem administrasi tanah Thailand
Page 55 and 56:
sepenuhnya dengan tenaga sendiri. 2
Page 57 and 58:
2009 adalah 22.910 THB / ton; nilai
Page 59 and 60:
ton TBS kelapa sawit yang dihasilka
Page 61 and 62:
ini juga memasukkan keberlanjutan d
Page 63 and 64:
Perkebunan sawit kelapa 15 1,5 Sawa
Page 65 and 66:
RSPO di Thailand RSPO merupakan ini
Page 67 and 68:
diragukan bahwa akan ada insentif h
Page 69 and 70:
terkait, seperti dalam sektor minya
Page 71 and 72:
namun hasil positif dalam hal ini d
Page 73 and 74:
Catatan akhir 1 ISTA Mielke GmbH 20
Page 75 and 76:
Pengantar 2. Pengembangan Kelapa Sa
Page 77 and 78:
untuk mengembangkan sektor pertania
Page 79 and 80:
Kotak 1: Profil Mong Reththy Invest
Page 81 and 82:
Dengan inisiatif untuk mengembangka
Page 83 and 84:
konsesi terbagi menjadi perusahaan
Page 85 and 86:
maupun lahan yang dimiliki pribadi
Page 87 and 88:
Sayangnya, analisa kecenderungan EL
Page 89 and 90:
Prah Sihanouk 23 Rhama Khmer Intern
Page 91 and 92:
perambahan pada lahan pertanian dan
Page 93 and 94:
"Jelas bahwa ELC tidak memiliki man
Page 95 and 96:
sawit termasuk hutan dan lahan pert
Page 97 and 98:
utal oleh militer dan polisi yang d
Page 99 and 100:
dan pekerja banyak menemukan diri m
Page 101 and 102:
ahkan dalam kawasan lindung, adalah
Page 103 and 104:
Catatan akhir 1 Colchester 2010 2 N
Page 105 and 106:
Pengantar 3. Pengembangan Kelapa Sa
Page 107 and 108:
Studi kasus negara mengenai minyak
Page 109 and 110:
Seperti disebutkan sebelumnya, saat
Page 111 and 112:
kelapa sawit di atas lahan seluas 2
Page 113 and 114:
oil), terutama dari bahan berminyak
Page 115 and 116:
UU Pertanahan (1993) UU Pertanahan
Page 117 and 118:
Suku minoritas di Vietnam Banyak di
Page 119 and 120:
Hak guna masyarakat Konstitusi Viet
Page 121 and 122:
Permasalahan terkait kehutanan Mesk
Page 123 and 124:
Permasalahan dengan 5MHRP 5MHRP men
Page 125 and 126:
Konflik antara kebijakan pemerintah
Page 127 and 128:
Langkah ke depan Pendelegasian peng
Page 129 and 130:
penanaman baru dan varietas baru un
Page 131 and 132:
memiliki hak untuk menggunakan laha
Page 133 and 134:
subsisten lain seperti padi. Oleh k
Page 135 and 136:
4. Ekspansi kelapa sawit di Filipin
Page 137 and 138:
NGO. Studi kasus dilakukan di Palaw
Page 139 and 140:
Pada tahun 1980, the National Devel
Page 141 and 142:
Otoritas Kelapa Filipina The Philip
Page 143 and 144:
telah memberikan dukungan bagi indu
Page 145 and 146:
Rencana Pengembangan Kelapa Sawit F
Page 147 and 148:
1) Industri minyak sawit harus menj
Page 149 and 150:
Produk Produksi Tahunan Rata-rata (
Page 151 and 152:
Tabel 4. Daerah potensial untuk pen
Page 153 and 154:
dilaporkan bahwa ada kelebihan dala
Page 155 and 156:
6. Oleo Fats Inc. 7. Royal Oil Prod
Page 157 and 158:
ketiga dan pembayaran proyek hanya
Page 159 and 160:
1) Untuk memberikan kesempatan bagi
Page 161 and 162:
membimbing perencana, pelaksana lap
Page 163 and 164:
Tahun 1995, Presiden Fidel Ramos me
Page 165 and 166:
dalam pengeluaran sertifikat wilaya
Page 167 and 168:
agraria (ARB) diharuskan membentuk
Page 169 and 170:
Pilihan: 1. Tanam sekarang, bayar n
Page 171 and 172:
Ekspansi kelapa sawit di kawasan hu
Page 173 and 174:
kawasan CBFM" dalam rangka "mendoro
Page 175 and 176:
Peta ARB dan CADT
Page 177 and 178:
kedua Filipina di provinsi ini. Per
Page 179 and 180:
minyak yang berlaku dan hasil tingk
Page 181 and 182:
kadang keras seperti yang dilaporka
Page 183 and 184:
kredit kepada anggotanya, manajemen
Page 185 and 186:
dalam kepemimpinan koperasi. Peremp
Page 187 and 188:
STUDI KASUS 2. Ekspansi kelapa sawi
Page 189 and 190:
lokal di Manila, Cebu dan Bukidnon.
Page 191 and 192:
Sebuah kontrak pengembangan selama
Page 193 and 194:
ekspansi karena lokasi ekspansi ada
Page 195 and 196:
erpihak pada investor. Elemen perja
Page 197 and 198:
udidaya kelapa sawit dengan keyakin
Page 199 and 200:
Menurut Ponciano, sekitar bulan Okt
Page 201 and 202:
Ringkasan proyek: proyek pengolahan
Page 203 and 204:
terbesar di Filipina. Narciso mengk
Page 205 and 206:
Perkebunan kelapa sawit Lokasi targ
Page 207 and 208:
Minyak sawit jarang diekspor karena
Page 209 and 210:
Perkebunan kelapa sawit di Bgy. Ira
Page 211 and 212:
menjelaskan bahwa pada awalnya sert
Page 213 and 214:
Secara teratur, salinan laporan-lap
Page 215 and 216: Isu yang kritis adalah soal lahan p
Page 217 and 218: syarat dan ketentuannya. Dalam kata
Page 219 and 220: Narciso mengatakan bahwa kapasitas
Page 221 and 222: implikasinya, Paldina memutuskan me
Page 223 and 224: sangat sulit. Namun, seiring bertam
Page 225 and 226: aktual penjualan mereka. Menurut Pa
Page 227 and 228: tumbuh di dalam buah kelapa. Ketika
Page 229 and 230: memperoleh sertifikasi dari DENR da
Page 231 and 232: dalam tahap awal." Tapi kegiatan aw
Page 233 and 234: Sementara FPPI mempertahankan perke
Page 235 and 236: atau diklasifikasikan sebagai daera
Page 237 and 238: Pelanggaran atas perjanjian Koperas
Page 239 and 240: operasi proyek ke standar produksi
Page 241 and 242: untuk mencegah "pemogokan" buruh da
Page 243 and 244: semuanya adalah pengikut dan keraba
Page 245 and 246: Janji-janji dan kenyataannya Dari p
Page 247 and 248: kebebasan dalam menetapkan ketentua
Page 249 and 250: Menanggapi kekhawatiran ini, rekome
Page 251 and 252: - Membuat laporan-laporan polisi me
Page 253 and 254: Agreement (SIFMA) mendapatkan dana
Page 255 and 256: SawitWatch Tentang Mitra SawitWatch
Page 257 and 258: RECOFTC (The Center for People and
Page 259 and 260: Daftar kata Adat: kebiasaan, sering
Page 261 and 262: Engineered consent: Manipulasi terh
Page 263 and 264: dorongan dan dukungan dari pemerint
Page 265: Pag-Ibig: Home Development Mutual F
Page 269 and 270: Available at: Bureau of Democracy,
Page 271 and 272: Colchester M & N Jiwan, Andiko, M S
Page 273 and 274: Economist (The) 2010 “The campaig
Page 275 and 276: GTZ (ed.) 2008 Field Survey on Sust
Page 277 and 278: Accessed on November 16 2010. 2006
Page 279 and 280: Meinzen-Dick R & L Nkonya 2005 Unde
Page 281 and 282: Ninh N H 2005 “Production and dis
Page 283 and 284: casino-palmoil-idUSLDE62O25E2010032
Page 285 and 286: indonesia.org/files/Plantations%20a
Page 287 and 288: 2000 Vietnam - Attacking Poverty, V
Page 289 and 290: daerah, ladang jika itu adalah kawa
Page 291 and 292: (pengukuhan) umumnya mengindikasika
Page 293 and 294: proyek dan lokal, yang seluruhnya d
Page 295 and 296: praktek-praktek perusahaan dalam ha
Page 297 and 298: Marcus Colchester Tentang Penulis M
Page 299 and 300: Energy and Solidarity (GERES) Cambo
Page 301 and 302: SawitWatch Tentang Mitra SawitWatch
Page 303 and 304: RECOFTC (The Center for People and
Page 305: Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tengg
show all

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?