02.06.2013 Views

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

semuanya adalah pengikut dan kerabat Tn. Alonto yang<br />

bukan penduduk dari pemukiman Kapai.<br />

Selain itu, ternyata sebanyak 2.200 hektar pemukiman<br />

Kapai berada dalam batas kotamadya Talakag yang<br />

<strong>di</strong>duduki oleh anggota suku Higaonon. Baik Higaonon<br />

maupun penduduk pribumi Muslim Tagoloan tidak<br />

<strong>di</strong>identifikasi sebagai penerima manfaat oleh DAR-ARMM<br />

dan bahkan tidak <strong>di</strong>ajak berun<strong>di</strong>ng oleh Janoub mengenai<br />

proyek itu.<br />

Selama tiga tahun, perusahaan patungan itu ngotot<br />

melakukan pembersihan lahan dan menanam 1.000 hektar<br />

kelapa sawit meskipun penentangan semakin meluas. Di<br />

tengah ketiadaan sertifikat yang jelas, instansi dari<br />

pemerintah ARMM mengeluarkan pernyataan-pernyataan<br />

bahwa CLOA itu akan segera terbit.<br />

Karena <strong>di</strong>hadapkan dengan perlawanan yang tidak dapat<br />

<strong>di</strong>atasi dan tidak memegang sertifikat yang terdaftar atas<br />

pemukiman Kapai, pada bulan Januari 2000, Tabung Haji<br />

memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut, tetapi hanya<br />

setelah menginvestasikan total PhP 200 juta. Kini, pohon<br />

kelapa sawit berusia 3 sampai 4 tahun, <strong>di</strong>pilih dari bibit<br />

hibrida terbaik dari kebun pembibitan Malaysia, sudah<br />

berbuah. Tapi tidak ada yang memanennya karena status<br />

kepemilikan lahan dan perkebunan itu tetap tak jelas.<br />

Sementara itu, pohon-pohon kelapa sawit itu sedang<br />

<strong>di</strong>himpit sampai mati oleh semak, tanaman merambat dan<br />

hutan yang kembali muncul.<br />

Dua tahun lalu, Presiden Arroyo mengunjungi perkebunan<br />

Tabung Haji setelah Perdana Menteri Mahatir meminta <strong>di</strong>a<br />

memperhatikan proyek yang gagal itu dalam kunjungan<br />

kenegaraannya ke Malaysia untuk memohon bantuan<br />

pengembangan kelapa sawit. Seorang saksi yang saya<br />

wawancarai melaporkan bahwa Presiden Arroyo, dengan<br />

taray (ketegasan) yang menja<strong>di</strong> ciri khasnya, mencaci Tn.<br />

Alonto karena mengklaim kepemilikan 5.500 hektar lahan<br />

itu, dengan mengatakan, "Bagaimana mungkin Anda<br />

memiliki tanah ini? Ini adalah tanah CARP. Seorang<br />

penerima manfaat hanya bisa memiliki maksimal 3 hektar."

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!