02.06.2013 Views

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

Ekspansi Kelapa Sawit di Asia Tenggara - Forest Peoples Programme

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

atau <strong>di</strong>klasifikasikan sebagai daerah bermasalah. Akhirnya, jumlah<br />

sewa yang <strong>di</strong>tambahkan pada manfaat ekonomi lebih besar dari<br />

yang <strong>di</strong>sebutkan dalam Surat Perintah (AO) DAR Nomor 5, seri<br />

tahun 1997. Perubahan dalam komponen variabel (paket ekonomi)<br />

adalah sebagai berikut:<br />

Tahun yang <strong>di</strong>cakup Jumlah (per hektar<br />

dalam Php)<br />

1998-2002 1,865<br />

2003-2006 2,365<br />

2007-2011 2,865<br />

2012-2016 3,365<br />

2017-2021 3,865<br />

2022-2026 4,365<br />

2027-2031 4,865<br />

2032 5,365<br />

DARAB, dalam tinjauannya terhadap kasus ini, mengeluarkan<br />

keputusan pada tanggal 3 Februari 2004 "menyatakan penambahan<br />

perjanjian sewa tidak sah; menyatakan perjanjian sewa yang asli sah<br />

dan mengikat kedua belah pihak; bahwa setiap negosiasi ulang dari<br />

perjanjian sewa yang ada harus sesuai sepenuhnya dengan Surat<br />

Perintah No. 5 seri tahun 1997." Sebagaimana <strong>di</strong>tetapkan dalam<br />

Surat Perintah itu, "syarat dan ketentuan perjanjian sewa termasuk<br />

penentuan dan perhitungan biaya sewa lahan kelapa sawit harus<br />

<strong>di</strong>sepakati bersama oleh para pihak yang mengikat kontrak, harus<br />

mendapat persetujuan dari Komite Eksekutif PARC atas<br />

rekomendasi dari PARCCOM dan sertifikasi DAR bahwa perjanjian<br />

sewa itu tidak melanggar kebijakan dan prinsip-prinsip agraria."<br />

Selanjutnya, berdasarkan Surat Perintah yang sama, <strong>di</strong>nyatakan<br />

bahwa "Negosiasi ulang jumlah biaya sewa harus <strong>di</strong>lakukan oleh<br />

para pihak setiap lima tahun, dan tunduk pada rekomendasi dari<br />

PARCCOM dan tinjauan oleh DAR."<br />

Keputusan pertama menguntungkan NGEI, tetapi FPPI mengajukan<br />

mosi peninjauan kembali ke DARAB. Pada tanggal 22 Maret 2004,<br />

DARAB mengeluarkan resolusi, yang benar-benar membalikkan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!