02.07.2013 Views

Usaha Jasa Pariwisata Jilid 1 untuk SMK

Usaha Jasa Pariwisata Jilid 1 untuk SMK

Usaha Jasa Pariwisata Jilid 1 untuk SMK

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

56<br />

☺ Perhatikan responsnya, apakah gejala-gejala konflik yang Anda lihat, sudah<br />

berkurang. Kalau belum, satu hal yang harus Anda ingat, sampai di mana<br />

wewenang Anda dalam masalah itu. Kalau memang sulit, tawarkan apakah<br />

akan lebih senang kalau berbicara langsung dengan pimpinan (yang lebih<br />

senior).<br />

d) Mengelola Situasi Beda Pendapat<br />

☺ Pada suatu kasus beda pendapat, mungkin akan terjadi ada pihak yang<br />

”merajuk” (tidak puas tetapi terpaksa ”diam”) dan ada yang puas, sehingga<br />

akan terjadi ”konflik terpendam”. Sebaliknya bila pihak yang tidak puas itu,<br />

meluap emosinya dan mengatakan ketidakpuasannya secara emosional, akan<br />

terjadi ”konflik nyata” (bersitegang atau adu argumen).<br />

☺ Konflik terpendam: pihak yang merasa dirugikan ”diam” tidak langsung action,<br />

namun masalah tidak berarti selesai, bahkan dapat menimbulkan image/citra<br />

yang negatif.<br />

☺ Konflik nyata: pihak yang merasa dirugikan langsung beraksi, tajam tidaknya<br />

konflik tergantung dari bagaimana cara kedua belah pihak dapat<br />

mengendalikan emosi dan bagaimana cara pihak yang dirugikan<br />

mengutarakan ketidaksenangannya.<br />

Konflik terpendam maupun nyata, sebaiknya ditangani dengan bijaksana,<br />

agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.<br />

Kiat dalam menangani konflik<br />

☺ Kenali dan analisis masalahnya serta kenali karakter personalnya<br />

☺ Lima tahap menangani konflik<br />

– Diagnose topik (masalah)<br />

– Mengutarakan pendapat Anda/respons<br />

– Dengarkan reaksi dan pahami apa prinsip teman bicara Anda<br />

– Kembali pada posisi dan prinsip utama Anda<br />

– Pecahkan masalah dengan negosiasi<br />

☺ Mengulangi inti pembicaraan yang sama dengan kata-kata/kalimat dan<br />

intonasi yang berbeda, yang mungkin akan lebih dimengerti/dipahami.<br />

☺ Katakan ”tidak” bila memang perlu mengatakannya (tanpa harus menyakiti<br />

dan membuat tidak senang) daripada membiarkan orang dalam kebimbangan.<br />

☺ Memperlambat pembicaraan dengan memperinci permasalahan, menyetujui<br />

beberapa hal yang Anda anggap tidak prinsip, namun tetap mempertahankan<br />

prinsip-prinsip utama. Hal ini akan memperlunak teman bicara dan memberi<br />

peluang Anda <strong>untuk</strong> stabil (tidak emosional, agresif dan pasif)<br />

☺ Bila perlu tunjukkan perasaan Anda yang sebenarnya, sehingga teman bicara<br />

Anda dapat segera merespons.<br />

☺ Upayakan agar pemecahan konflik, menyenangkan (tidak merugikan) kedua<br />

belah pihak.<br />

☺ Bila terjadi stagnasi (jalan buntu), ambil kesepakatan <strong>untuk</strong> menunda<br />

pembicaraan dan sepakati kapan akan dilanjutkan.<br />

Kolaborasi adalah solusi yang terbaik yang menguntungkan kedua belah<br />

pihak, khususnya <strong>untuk</strong> diskusi terbuka dan jujur. Kolaburasi mirip dengan<br />

kompromi, di mana semua pilihan yang dianggap baik didiskusikan <strong>untuk</strong><br />

mendapatkan solusi terbaik.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!