02.07.2013 Views

R efleksi

R efleksi

R efleksi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pada malam hari, suhu udara di atas lereng akan lebih cepat melepas<br />

panas, sedangkan di bagian lembahnya akan lebih lama menyimpan hawa<br />

panas. Akibatnya mengalirlah dari atas lereng angin pegunungan menuju lembah<br />

yang disebut angin gunung. Walaupun angin lembah dan angin gunung belum<br />

banyak dimanfaatkan oleh manusia, tetapi angin gunung dan angin lembah<br />

telah banyak membantu penyerbukan tanaman berbungan sehingga tanaman<br />

tersebut berbuah dan atau berkembang biak<br />

Di wilayah lembah, suhu udaranya masih relatif tinggi dibandingkan gunung<br />

atau pegunungan. Hal ini menyebabkan tekanan udara di lembah lebih rendah<br />

(minimum). Akibatnya, berhembuslah angin arah gunung menuju lembah. Itulah<br />

yang dinamakan angin gunung. Suasana kedua angin ini akan sangat terasa,<br />

jika kamu berada di wilayah kaki gunung atau pegunungan.<br />

c) Angin jatuh<br />

Angin jatuh disebut juga angin fohn, yaitu angin kering yang bergerak<br />

menuruni lereng pegunungan. Dilihat dari proses terjadinya, angin jatuh sebenarnya<br />

hampir sama dengan angin gunung. Faktor yang membedakan antara angin<br />

jatuh dan angin gunung terletak pada sifat-sifatnya.<br />

Sebagian besar angin jatuh bersifat kering dan panas. Hal ini terjadi<br />

jika angin jatuh bertiup dari daerah yang memiliki temperatur lebih tinggi<br />

dibandingkan daerah yang didatangi. Contoh angin jatuh yang terdapat di<br />

Indonesia, antara lain angin Wambraw (Biak), Bahorok (Sumatera Utara),<br />

Kumbang (Cirebon), Gending (Pasuruan), dan Brubu (Makassar).<br />

Angin ini juga dapat bersifat kering dan dingin jika angin bergerak dari<br />

puncak pegunungan yang tinggi. Misalnya, angin Misal di pantai selatan Prancis,<br />

angin Bora di pantai Samudra Atlantik, dan angin Sirocco di pantai Laut<br />

Adriatik.<br />

6. Curah hujan<br />

a. Karakteristik hujan<br />

Hujan adalah curahan butiran air dari atmosfer sampai ke permukaan<br />

bumi, baik berbentuk cair maupun padat (es dan salju). Butiran air tersebut<br />

berasal dari uap air yang mengalami penggabungan antara partikelnya melalui<br />

inti kondensasi dan mengalami penurunan suhu sampai titik embun atau titik<br />

beku.<br />

Banyaknya curah hujan yang mencapai permukaan bumi selama selang<br />

waktu tertentu dinyatakan dengan ketebalan atau ketinggian air hujan.<br />

Ukuran ketebalan hujan dinyatakan dalam satuan milimeter (mm). Alat penakar<br />

curah hujan disebut ombrometer. Ada dua jenis alat penakar hujan, yaitu<br />

rekaman (otomatis) dan nonrekaman. Prinsip penakaran yaitu menampung<br />

194

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!