Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Alat ukur incremental memerlukan memori untuk menyimpan hasil hitungan<br />
interval/pulsa tersebut dan harganya dapat kita ubah/set yang berarti titik nol dapat<br />
digeser atau diubah posisinya. Oleh karena itu mesin perkakas CNC yang menggunakan<br />
alat ukur incremental setelah di ”ON” kan atau setelah di ”reset” memerlukan<br />
tindakan Zero setting untuk menentukan posisi nol bagi koordinat mesin (dengan<br />
cara melakukan Reference Point Return; membawa pahat ke posisi referensi mesin).<br />
Dengan demikian posisi pahat absolut (posisi relatif terhadap titik nol mesin) dapat<br />
ditentukan setiap saat. Alat ukur yang menghasilkan sinyal digital terdiri atas dua<br />
jenis seperti di atas yaitu Absolute Encoder dan Incremental Encoder.<br />
C. Penamaan Sistem Sumbu (Koordinat) <strong>Mesin</strong> Perkakas NC<br />
Proses pemesinan bertujuan mengubah bentuk/geometrik benda kerja menjadi geometri<br />
produk dengan cara pemotongan dan geometri produk dapat didefinisikan dengan<br />
memakai sistem sumbu (koordinat) yang tertentu. Derajat kebebasan gerakan pahat relatif<br />
terhadap benda kerja ditentukan oleh konstruksi mesin perkakas CNC itu sendiri. Setiap<br />
gerakan komponen mesin yang mengakibatkan perubahan posisi pahat sesuai dengan<br />
keinginan atau mampu dikontrol oleh unit pengontrol mesin disebut dengan sumbu (axis).<br />
Dengan demikian derajat kebebasan gerakan pahat ditentukan oleh jumlah sumbu<br />
mesin perkakas CNC. Guna mempermudah pembuatan program maka sistem sumbu<br />
yang digunakan untuk mendefinisikan geometri produk disamakan atau disesuaikan<br />
dengan sistem sumbu mesin perkakas CNC yang digunakan untuk membuatnya. Lebih<br />
jauh lagi, cara penamaan sumbu mesin CNC ini haruslah distandarkan supaya mampu<br />
tukar (interchangeability) dapat dijamin, yang berarti suatu program CNC dapat<br />
diproses/dimengerti oleh berbagai jenis mesin dengan berbagai jenis sistem kontrolnya<br />
tanpa ada suatu kesalahan pengertian arah gerakan.<br />
Standar ISO 841 mendefinisikan sistem koordinat kartesian bagi gerakan pahat tiga<br />
sumbu utama X, Y, Z dan (sumbu) putaran A, B, C. Arah gerakan translasi positif mengikuti<br />
kaidah tangan kanan dan putaran positif mengikuti kaidah sekrup ulir kanan. Apabila<br />
benda kerjanya yang bergerak maka diberi simbol aksen (X’, Y’, Z’, A’, B’ dan C’) dan arah<br />
gerakan positif adalah berlawanan dengan arah gerakan positif dari pahat. Penerapan<br />
simbol sumbu tersebut pada mesin perkakas CNC mengikuti aturan tertentu, dimulai<br />
dengan sumbu Z, diikuti sumbu X dan akhirnya sumbu Y sebagaimana penjelasan berikut.<br />
1. Penentuan Sumbu Z<br />
a. Sumbu Z direferensikan pada poros utama atau spindel mesin. Spindel ini dapat<br />
memutar pahat (misalnya bagi <strong>Mesin</strong> Frais, Koter, dan <strong>Gurdi</strong>) atau memutar<br />
benda kerja (misalnya untuk <strong>Mesin</strong> Bubut dan <strong>Mesin</strong> Gerinda silindris).<br />
b. Apabila mesin mempunyai beberapa spindel maka spindel yang direferensikan<br />
sebagai sumbu Z adalah spindel yang tegak lurus meja mesin.<br />
c. Jika spindel bisa dimiringkan (swivel, berputar pada sumbu yang lain) maka<br />
dipilih kedudukannya sebagai sumbu Z pada posisi tertentu sehingga sejajar<br />
dengan salah satu sumbu dasar mesin (sistem koordinat mesin) terutama jika<br />
posisinya dapat tegak lurus meja.<br />
d. Bila mesin tidak mempunyai spindel (contohnya <strong>Mesin</strong> Sekrap) maka sumbu Z<br />
dipilih tegak lurus meja.<br />
e. Arah gerakan positif didefinisikan searah dengan gerakan yang memperbesar<br />
jarak antara pahat dengan benda kerja (memperbesar volume ruang kerja).<br />
404