02.07.2013 Views

teknik struktur bangunan jilid 3

teknik struktur bangunan jilid 3

teknik struktur bangunan jilid 3

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1. lingkup pekerjaan dan peraturan <strong>bangunan</strong><br />

− Untuk balok yang menyatu dengan komponen <strong>struktur</strong> pendukung,<br />

momen pada bidang muka tumpuan dapat digunakan sebagai dasar<br />

dalam perencanaan penampang.<br />

− Plat atau plat berusuk, yang bentang bersihnya tidak lebih dari 3 m dan<br />

yang dibuat menyatu dengan komponen <strong>struktur</strong> pendukung dapat<br />

dianalisis sebagai plat menerus di atas banyak tumpuan dengan jarak<br />

tumpuan sebesar bentang bersih plat dan pengaruh lebar <strong>struktur</strong> balok<br />

pendukung dapat diabaikan.<br />

7.4.3. Konstruksi Balok dan plat beton bertulang<br />

a) Balok beton<br />

Suatu gelagar balok bentang sederhana menahan beban yang<br />

mengakibatkan timbulnya momen lentur, akan mengalami deformasi<br />

(regangan) lentur. Dalam hal tersebut, regangan tekan akan terjadi di bagian<br />

atas dan regangan tarik di bagian bawah penampang. Regangan-regangan<br />

tersebut mengakibatkan tegangan-tegangan yang harus ditahan oleh balok,<br />

tegangan tekan di bagian atas dan tegangan tarik di bagian bawah<br />

penampang. Karena tulangan baja dipasangan pada bagian tegangan tarik<br />

bekerja yaitu pada bagian bawah, maka secara teoritis balok ini disebut<br />

sebagai balok bertulangan tarik saja. Pada bagian tekan atau bagian atas<br />

penampang umumnya tetap dipasang perkuatan tulangan, tetapi bertujuan<br />

untuk membentuk kerangka kokoh yang stabil pada masing-masing sudut<br />

komponen.<br />

Tulangan pada balok selain dipengaruhi oleh beban-beban yang<br />

diterimanya, juga dipengaruhi oleh ukuran dan syarat-syarat tumpuan.<br />

Tumpuan dianggap kaku jika tidak terdapat deformasi. Tiga syarat-syarat<br />

tumpuan yang dipertimbangkan:<br />

− Tumpuan bebas, bila tumpuan mengalami perputaran sudut pada<br />

perletakannya.<br />

− Tumpuan terjepit penuh, bila terdapat jepitan penuh sehingga<br />

perputaran tidak mungkin terjadi.<br />

− Tumpuan terjepit sebagian, bila tumpuan pada keadaan yang<br />

memungkinkan terjadi sedikit perputaran<br />

b) Plat beton<br />

Perencanaan plat beton bertulang tidak hanya terbatas pada<br />

pertimbangan pembebanan saja, tetapi juga ukuran dan syarat-syarat<br />

tumpuan tepi. Syarat-syarat tumpuan menentukan jenis perletakan dan jenis<br />

penghubung di tumpuan. Secara umum terdapat tiga jenis tumpuan pada<br />

plat, yaitu:<br />

− Bebas; apabila plat dapat berotasi bebas pada tumpuan, misalnya<br />

sebuah plat tertumpu pada tembok bata (gambar 7.16a)<br />

− Terjepit penuh; apabila tumpuan dapat mencegah plat berotasi dan<br />

relatif sangat kaku terhadap momen puntir, misalnya plat yang<br />

monolit atau menyatu dengan balok yang tebal (gambar 7.16b).<br />

367

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!