Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1. lingkup pekerjaan dan peraturan <strong>bangunan</strong><br />
Dua kelompok terakhir adalah yang cocok (atau dengan mencampurkannya<br />
hingga cocok) untuk pembuatan beton. Dari kelompok pertama dapat<br />
dipecahkan agar dapat digunakan.<br />
Di samping bahan agregat diperoleh dari galian alami (hampir<br />
langsung dapat digunakan untuk beton), dapat juga didapatkan dengan<br />
pemecahan formasi batuan tertentu dengan mesin pecah batu (stone<br />
crusher) sampai berbentuk batu-pecah dengan kasar yang berbeda-beda.<br />
Pemecahan ini dilakukan dalam tingkatan yang berbeda-beda. Dari jenis<br />
bongkah-bongkah yang cocok seperti basalt, granit dan kuarsit akan<br />
diledakkan dahulu sampai berupa batu-batu gumpalan. Kemudian gumpalan<br />
ini dimasukkan ke dalam mesin pecah batu secara mekanis atau dengan<br />
tangan dan dipecahkan sampai mendapat bentuk yang diinginkan.<br />
Umumnya bentuk-bentuk yang didapatkan berupa butir-butir ukuran 7 mm<br />
sampai 50 mm yang nantinya ditambah dengan bahan-bahan antara 5 mm<br />
sampai 10 mm.<br />
7.2.3. Air<br />
Karena pengerasan beton berdasarkan reaksi antara semen dan air,<br />
maka sangat perlu diperiksa apakah air yang akan digunakan memenuhi<br />
syarat-syarat tertentu. Air tawar yang dapat diminum, tanpa diragukan boleh<br />
dipakai. Bila tidak terdapat air minum disarankan untuk mengamati apakah<br />
air yang digunakan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang merusak<br />
beton/baja.<br />
Pertama-tama yang harus diperhatikan adalah kejernihan air tawar,<br />
apabila ada berberapa kotoran yang terapung, maka air tidak boleh dipakai.<br />
Di samping pemeriksaan visual, harus juga diamati apakah air itu tidak<br />
mengandung bahan-bahan perusak, contohnya: fosfat, minyak, asam, alkali,<br />
bahan-bahan organis atau garam-garam. Penelitian semacam ini harus<br />
dilakukan di laboratorium kimia. Selain air dibutuhkan untuk reaksi<br />
pengikatan, dipakai pula sebagai perawatan-sesudah beton dituang. Suatu<br />
metode perawatan selanjutnya dengan cara membasahi terus-menerus atau<br />
beton yang baru direndam air.<br />
Air ini pun harus mernenuhi syarat-syarat yang lebih tinggi daripada<br />
air untuk pembuatan beton. Misalkan air untuk perawatan selanjutnya<br />
keasaman tidak boleh memilik kadar pHnya > 6, juga tidak dibolehkan terlalu<br />
sedikit mengandung kapur.<br />
7.2.4. Bahan kimia tambahan<br />
Bahan kimia tambahan (admixtures) suatu bahan produksi di<br />
samping bahan semen, agregat campuran dan air, yang juga dicampurkan<br />
dalam campuran spesi-beton. Tujuan dari penambahan bahan kirma ini<br />
adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari campuran beton lunak dan<br />
keras. Takaran bahan kimia tambahan ini sangat sedikit dibandingkan<br />
dengan bahan utarna hingga takaran bahan ini dapat diabaikan. Bahan<br />
kimia tambahan tidak dapat mengoreksi komposisi spesi-beton yang buruk.<br />
342