02.07.2013 Views

sosiologi 10

sosiologi 10

sosiologi 10

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Masalah Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)<br />

Masalah SARA ini merupakan masalah yang paling banyak<br />

muncul di Indonesia, hal ini dikarenakan kemajemukan masyarakat<br />

Indonesia. Perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan di<br />

masyrakat Indonesia, bukan menunjuk pada perbedaan fisik semata<br />

tetapi berkembang pada perbedaan ideologi sebagai identitas<br />

masing – masing kelompok tersebut. Sejarah umat manusia<br />

mencatat SARA ini memainkan peranan penting sekaligus dramatis<br />

dalam percaturan masyarakat Indonesia.<br />

Dalam pandangan <strong>sosiologi</strong> perbedaan SARA ini dianggap<br />

sebagai pembedaan yang menunjukan keanekaragaman kelompok<br />

sosial, yang terbentuk karena faktor keturunan atau latar belakang<br />

sejarah dan geografis. Dalam kenyataannya masalah SARA ini<br />

banyak dijadikan untuk kepentingan politik atau kekuasaan<br />

sekolompok orang. Padahal pembedaan SARA tidak menunjukan<br />

pembedaan tinggi rendahnya sebuah kelompok sosial.<br />

SARA ini adalah kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk saling<br />

mengisi dan menguatkan, walaupun perbedaan SARA ini memiliki<br />

potensi konflik.<br />

Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, maka <strong>sosiologi</strong> memiliki<br />

peranan dalam membantu memecahkan masalah-masalah sosial<br />

yang terjadi masyarakat. Melalui kajian-kajian dan penelitianpenelitian<br />

<strong>sosiologi</strong> akan mendapatkan gambaran mengenai<br />

mengenai realitas masyarakat yang sesungguhnya dari sudut<br />

keilmuan. Setelah mendapatkan kebenaran tersebut, kajian<br />

<strong>sosiologi</strong>s akan berusaha menemukan hubungan kausalitas antara<br />

gejala sosial, perubahan sosial dan dampak sosial.<br />

Penelitian sosial bertujuan untuk menemukan peristiwa dan<br />

makna peristiwa tersebut bagi para pelakunya, bukan untuk<br />

menguji gagasan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan<br />

(seperti dalam penelitian objektif). Generalisasi dari kasus-kasus<br />

individual akan menghasilkan ciri-ciri esensial yang sama dengan<br />

pengalaman-pengalaman atau tindakan-tindakan individu. Karena<br />

untuk memahami mengapa seseorang berprilaku kita harus<br />

memahami bagaimana ia menafsirkan perilaku tersebut dan<br />

alternatif apa yang terbuka baginya, artinya kita menggunakan<br />

sudut pandang individu pelaku tersebut.<br />

Studi kasus sering digunakan, dalam penelitian sosial. Sebagai<br />

suatu metode penelitian kualitatif studi kasus memiliki banyak<br />

keuntungan. Yaitu diantaranya sebagai berikut :<br />

136<br />

Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!