02.07.2013 Views

Bab I

Bab I

Bab I

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Siti Jenar<br />

Bagi gelisahnya.<br />

Begini. Dalam mencari dirinya, Kebo Kenongo menggenggam<br />

kebodohan dan kegelisahan di tangannya, kekuasaan kerdil di<br />

punggungnya. Sultan sebagai penguasa tunggal kegelisahan di<br />

negeri ini merasa diububi. Bentrok.<br />

Sultan<br />

Kegelisahan besar di tangan Kebo Kenongo rontok, karena<br />

kegelisahan ditentukan oleh kekuasaan, makin menjulang<br />

kekuasaan, makin kecil kegelisahan menyelimuti dirinya.<br />

Siti Jenar<br />

Tapi kekuasaan ada batasnya, maka kegelisahan akan selalu ada pada<br />

dirinya, walau sebesar lugut piñata pintu. Yang tidak gelisah adalah<br />

Yang Mahakuasa. Pahit. Sungguh pahit manusia.<br />

(suara tertawa gagak-gagak, Sultan Exit)<br />

Sumber: Drama Syeh Siti Jenar Karya Vredi Kastam dalam<br />

Horizon Sastra Indonesia 4: Kitab Drama, Editor Taufik Ismail, dkk, Horizon-The Ford<br />

Foundation, Jakarta 2002<br />

L atihan 6.1<br />

Setelah membaca naskah drama tersebut, jelaskan:<br />

a. Bagaimanakah perwatakan para pelaku pada kutipan naskah<br />

drama tersebut ?<br />

b. Analisislah dialog antartokoh pada kutipan naskah drama<br />

tersebut terkait dengan penggunaan bahasa dan isi dialog!<br />

c. Bagaimana latar pada kutipan naskah drama tersebut ?<br />

d. Tentukan tema dan amanat yang terdapat pada kutipan naskah<br />

drama tersebut !<br />

e. Berdasarkan isinya, naskah drama tersebut termasuk dalam<br />

kategori jenis drama apa ?<br />

114 Bahasa Indonesia XI Program Bahasa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!