02.07.2013 Views

Khazanah ANTROPOLOGI

Khazanah ANTROPOLOGI

Khazanah ANTROPOLOGI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Proses Pewarisan Kebudayaan 127<br />

b. Masyarakat<br />

Dalam masyarakat tradisional proses pewarisan kebudayaan<br />

terjadi melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi<br />

seeseorang dapat mempelajari adat istiadat, nilai-nilai, dan norma<br />

yang berlaku sehingga dapat membentuk perilaku sesuai dengan<br />

perilaku anggota masyarakat lainnya. Misalnya, berperilaku<br />

sopan terhadap orang tua, sikap tolong menolong dalam kegiatan<br />

gotong royong, dan memberi oleh-oleh kepada kerabat dekat<br />

dan tetangga setelah bepergian jauh yang ditanamkan sedini<br />

mungkin. Tujuan tindakan tersebut adalah menjalin hubungan<br />

baik dengan anggota masyarakat lainnya dan menanamkan nilainilai<br />

gotong royong.<br />

c. Lembaga Adat<br />

Dalam masyarakat tradisional, proses pewarisan kebudayaan<br />

dilakukan melalui lembaga adat. Apabila lembaga adat berfungsi<br />

dengan baik, maka para sesepuh adat sebagai pemimpin<br />

masyarakat mempunyai kewenangan dalam menyosialisasikan<br />

norma dan nilai-nilai adat yang berlaku. Oleh karena itu,<br />

seseorang yang melakukan pelanggaran nilai-nilai adat akan<br />

mendapat sanksi sosial. Contoh penerapan sanksi adat untuk<br />

mengendalikan perilaku anggota masyarakat diterapkan<br />

masyarakat suku Wana di Sulawesi Tengah. Apabila terjadi suatu<br />

pelanggaran terhadap suatu aturan adat, maka para sesepuh adat<br />

akan memutuskan bentuk sanksi sosial terhadap warga masyarakat<br />

tersebut. Warga masyarakat yang melanggar tersebut harus<br />

mematuhi sanksi dengan membayar ganti rugi berupa bendabenda<br />

tertentu. Oleh karena itu, seseorang yang tidak mau<br />

memenuhi sanksi adat akan dikucilkan dalam masyarakat.<br />

Contoh pewarisan nilai-nilai kegotongroyongan terjadi dalam<br />

masyarakat Bali. Dalam sistem banjar di Bali, nilai budaya<br />

kegotongroyongan (pasukadukaan) merupakan bentuk ikatan<br />

sosial dan wujud solidaritas antarwarga masyarakat. Oleh karena<br />

itu, setiap warga masyarakat diwajibkan untuk berpartisipasi<br />

dalam kegiatan gotong royong, seperti merawat pura atau<br />

membangun sarana umum. Aturan adat tersebut memiliki sanksi<br />

sosial yang bersifat mengikat setiap anggota masyarakat agar<br />

mematuhi adat istiadat tersebut. Misalnya, anggota masyarakat<br />

yang tidak mau terlibat dalam kegiatan gotong royong akan<br />

dikucilkan dalam pergaulan sehari-hari.<br />

d. Lembaga Keagamaan<br />

Lembaga agama merupakan salah satu sarana pewarisan<br />

kebudayaan dalam masyarakat tradisional. Pesantren adalah<br />

contoh lembaga pewarisan kebudayaan masyarakat tradisional.<br />

Dalam pendidikan pesantren diajarkan nilai-nilai agama dan<br />

para santri diwajibkan untuk mengamalkan nilai-nilai dan ajaran

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!