Khazanah ANTROPOLOGI
Khazanah ANTROPOLOGI
Khazanah ANTROPOLOGI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Perkembangan Tradisi Lisan dalam Masyarakat 161<br />
b. nyanyian permainan yang digunakan untuk mengiringi anakanak<br />
yang bermain baris-berbaris. Misalnya, nyanyian baris<br />
terik tempe, ridong udele bodong (berbaris sayuran dari tempe,<br />
Ridong pusarnya menonjol) dari Jawa Timur.<br />
Berdasarkan isinya, nyanyian rakyat<br />
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu<br />
nyanyian rakyat permainan anak-anak, umum,<br />
dan kerohanian. Contoh nyanyian rakyat<br />
untuk mengiringi tari atau permainan anakanak<br />
dari berbagai daerah adalah Cublak-<br />
Cublak Suweng, Ilir-Ilir, dan Jamuran (Jawa<br />
Tengah dan Jawa Timur); Cing Cangkeling<br />
(Jawa Barat); Meyong-Meyong (Bali); dan<br />
Cik-Cik Periok (Kalimantan).<br />
Nyanyian rakyat umum dinyanyikan<br />
Sumber: Indonesia Membangun untuk mengiringi suatu tarian. Di Jawa Tengah<br />
Gambar 10.3 Gotong royong di pedesaan dan Jawa Timur nyanyian rakyat umum<br />
disebut dengan istilah gending, seperti gending sinom, pucung,<br />
dan asmaradhana. Di Bali terdapat nyanyian rakyat umum di dalam<br />
kisah balada dan epos yang berasal dari cerita Mahabharata dan<br />
Ramayana. Di Jawa Barat terdapat nyanyian rakyat umum yang<br />
disebut pantun Sunda, seperti Cerita Lutung Kesarung, Cerita<br />
Sumur Bandung, Cerita Demung Kalagan, dan Cerita Mundanglaya<br />
di Kusuma.<br />
awasan Kebhinekaan<br />
Di antara berbagai bahasa daerah di Indonesia,<br />
hanya delapan bahasa daerah yang<br />
memiliki tradisi sastra tertulis. Oleh karena<br />
itu, di kalangan suku bangsa yang tidak<br />
memiliki tradisi sastra tertulis pewarisan<br />
kebudayaan, pengetahuan, adat kebiasaan,<br />
filsafat moral, agama, dan bahasa<br />
sangat mengandalkan tradisi lisan<br />
Nyanyian rakyat yang bersifat kerohanian dinyanyikan pada<br />
saat upacara-upacara siklus hidup, seperti saat kelahiran,<br />
perkawinan, upacara bersih desa, dan panen. Misalnya, nyanyian<br />
Hoho di Nias, dan lagu Bisi serta Pirawat suku Asmat di Papua.<br />
Nyanyian rakyat juga berkembang pada saat pengaruh budaya Islam<br />
mulai menyebar di Indonesia. Misalnya, lagu-lagu unuk mengiringi<br />
tari Saman dan Seudati di daerah Aceh, tari Zapin, tari hadrah, serta<br />
nyanyian kasidah di beberapa daerah lainnya.