02.07.2013 Views

Khazanah ANTROPOLOGI

Khazanah ANTROPOLOGI

Khazanah ANTROPOLOGI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Konsep dan Fungsi Bahasa, Seni, dan Agama 89<br />

Sumber: Indonesian Heritage 7<br />

Gambar 5.5 Lukisan babi hutan karya Joko Pekik<br />

angkuman<br />

Bahasa, seni, dan agama adalah<br />

beberapa unsur yang tidak terlepas dari<br />

kehidupan manusia sebagai unsur kebudayaan.<br />

Bahasa berfungsi sebagai alat<br />

pemersatu bangsa sebagai sebuah<br />

identitas dari bangsa.<br />

Agama tidak kalah pentingnya dengan<br />

bahasa karena hampir semua manusia<br />

memiliki agama yang digunakan sebagai<br />

pedoman hidup atau pengatur hidupnya di<br />

dunia. Selain agama bumi, terdapat agama<br />

wahyu yang menyembah kepada Tuhan<br />

membagi seni dalam konteks keindahan menjadi beberapa bagian,<br />

yakni seni lukis, suara, dan tari. Setiap jenis seni tersebut berfungsi<br />

memenuhi kebutuhan manusia untuk mengungkapkan keindahan.<br />

Misalnya, para seniman seperti para penyanyi atau penari yang ingin<br />

mengekspresikan rasa keindahan dan kegembiraan hatinya.<br />

Menurut Boas, di dalam masyarakat modern seni berkaitan<br />

dengan politik dan ideologi karena oleh para seniman lukisan<br />

dijadikan sarana untuk mengekspresikan<br />

protes sosial yang tidak bisa diungkapkan<br />

melalui media massa atau lembaga politik<br />

lainnya atau untuk menunjukkan realitas<br />

kehidupan yang sebenarnya. Seorang pelukis<br />

dari Jogyakarta yang pada masa orde lama<br />

tergabung dalam organisasi seniman PKI<br />

atau Lembaga Kesenian Rakyat (LEKRA),<br />

Djoko Pekik, melukis celeng (babi hutan)<br />

sebagai representasi penindasan penguasa<br />

rezim Orde Baru. Selain mengandung nilai<br />

seni, lukisan Djoko Pekik tersebut juga berfungsi sebagai sarana<br />

kritik sosial politik. Selain itu, fungsi kritik sosial seni juga terdapat<br />

dalam novel-novel karangan Pramoedya Ananta Toer yang sempat<br />

dicekal pemerintah Orde Baru atau lagu-lagu Iwan Fals yang<br />

dianggap mengkritik kebijakan rezim Orde Baru.<br />

Pemerintah seolah-olah melakukan campur tangan terhadap<br />

bidang kesenian di Indonesia. Misalnya, lahirnya Badan Sensor Film<br />

(BSF) merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk<br />

mengawasi peredaran film di Indonesia. Langkah itu dilakukan<br />

untuk menyaring film-film, baik dari luar negeri maupun dalam<br />

negeri yang dianggap tidak sesuai dengan budaya bangsa. Oleh<br />

karena itu, pemerintah mewajibkan setiap film yang akan diedarkan<br />

di seluruh Indonesia untuk dinilai oleh BSF.<br />

yang tidak bisa dipersonifikasi wujud<br />

maupun bentuknya.<br />

Seni merupakan kebutuhan hidup<br />

manusia yang terus menerus bergeser<br />

fungsinya. Awalnya seni difungsikan<br />

sebagai pelengkap ritual yang dilakukan<br />

manusia yang terwujud dalam bentuk<br />

lukisan, nyanyian, dan tari-tarian. Namun,<br />

semakin lama manusia membutuhkan halhal<br />

yang bersifat estetik sehingga kesenian<br />

beralih fungsi untuk keindahan dan<br />

dinikmati oleh manusia.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!