You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
isnis<br />
Lucas Suryanata<br />
yang mana dolar naik signifikan, sehingga biaya<br />
operasional kami naik,” kata Lucas Suryanata,<br />
juru bicara Mandala Airlines.<br />
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar<br />
dan kenaikan harga avtur mendongkrak beban<br />
biaya operasional Mandala. Sebagai contoh,<br />
50-60 persen biaya operasional Mandala dipakai<br />
untuk membeli avtur.<br />
Sementara itu, perusahaan harus membayar<br />
dalam bentuk dolar untuk pengadaan suku<br />
cadang pesawat maupun sewa pesawat. “Sedangkan<br />
kami menerima revenue dalam rupiah,<br />
sehingga pasti ada ketimpangan,” ujar pria yang<br />
biasa dipanggil Surya ini.<br />
Kami menerima revenue dalam rupiah, sehingga<br />
pasti ada ketimpangan.<br />
Jadi mereka menutup sejumlah rute. “Benar<br />
kami menutup rute. Maskapai lain juga menutup<br />
banyak rute tapi tidak mereka umumkan,”<br />
kata Rombeek.<br />
Hingga kini Mandala belum memastikan<br />
sampai kapan penutupan sementara itu akan<br />
berlangsung. Cuma, menurut Surya, pada April<br />
nanti, direksi perusahaan yang mayoritas sahamnya<br />
dikuasai Saratoga—perusahaan milik<br />
Sandiaga Uno—itu akan mengevaluasi perlutidaknya<br />
keputusan itu dihapus.<br />
Selain Mandala, Lion Air melakukan efisiensi<br />
untuk meredam bertambahnya biaya operasional<br />
akibat pelemahan nilai tukar rupiah maupun<br />
lonjakan harga avtur. Sayangnya, berbeda<br />
dengan Mandala, Lion Air enggan mengungkap<br />
bentuk efisiensi yang dilakukan untuk mengerem<br />
peningkatan beban biaya operasional. “Ya,<br />
rahasialah, masak strategi saya buka ke publik,<br />
yang benar saja,” kata Direktur Umum Lion Air,<br />
Edward Sirait.<br />
Efisiensi, menurut dia, merupakan langkah<br />
wajar yang diambil maskapai penerbangan sebagai<br />
akibat kenaikan beban biaya operasional.<br />
Bentuknya pun bermacam-macam, salah satunya<br />
pengurangan frekuensi penerbangan ataupun<br />
penghentian sementara rute penerbangan<br />
tertentu. ■ Hans Henricus B.S. Aron<br />
Majalah detik 17 2 - 8 23 Desember februari 2013<br />
2014