You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
hukum<br />
Corby saat menjalani<br />
sidang pada 2005.<br />
Bagus Othman/REUTERS<br />
Orang yang dinanti-nanti itu<br />
akhirnya muncul dari balik pintu<br />
gerbang Lembaga Pemasyarakatan<br />
Kerobokan, Denpasar, Bali,<br />
Senin, 10 Februari lalu, sekitar pukul 08.30<br />
Wita. Namun, tak seperti yang diharapkan<br />
para wartawan yang menantinya sejak pagi,<br />
tidak sepatah kata pun terucap dari wanita<br />
warga negara Australia itu.<br />
Jangankan mulutnya, wajahnya pun<br />
tak tampak. Terpidana kasus narkoba,<br />
Schapelle Leigh Corby, yang hari itu<br />
mendapatkan pembebasan bersyarat,<br />
membebat wajahnya dengan syal. Kain<br />
berwarna cokelat itu juga menutupi<br />
bagian rambutnya, selain topi bermotif<br />
kotak-kotak. Wanita berusia 36 tahun<br />
itu keluar dikawal ketat oleh sejumlah<br />
petugas lapas.<br />
Pembebasan bersyarat Corby, yang ditangkap<br />
di Bandara Ngurah Rai, Denpasar,<br />
karena membawa 4,2 kilogram ganja pada<br />
8 Oktober 2004, begitu menyita perhatian<br />
media. Corby bak selebritas ternama. Puluhan<br />
jurnalis dalam dan luar negeri, terutama<br />
dari Australia, meliput hari pertamanya<br />
menghirup udara bebas setelah menjalani<br />
hukuman penjara 9 tahun 4 bu lan itu.<br />
Corby bebas bersyarat setelah mendapatkan<br />
grasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono<br />
pada 2012, sehingga hukumannya didiskon<br />
5 tahun. Grasi tersebut diberikan dengan alas-<br />
Majalah detik 17 - 23 februari 2014